SAPTOSARI, kabarhandayani,– Mengantisipasi musim kemarau yang diperkirakan masih beberapa bulan lagi, Kantor Kecamatan Saptosari masih terus melakukan droping air terhadap warga yang tidak terjangkau pipa PDAM.Sebelumnya warga mengandalkan air hujan pada bak tamp
ungan yang mereka miliki, dan ditopang adanya air telaga yang difungsikan untuk mandi dan mencuci. Karena air bak habis dan air telaga keruh berwarna kehijauan mengakibatkan sebagian warga kesulitan air bersih.
“Masyarakat yang berada di wilayah pelosok yang tidak terjangkau pipa air akan terus kami drop,” ujar Slamet Winarno, Sekcam Saptosari, Sabtu, (30/8/2014).
Ia menambahkan, prosedur penyampaian permintaan air ke pihak Kecamatan melalui rekomendasi RT, Dukuh, serta Desa dimana pemohon berdomisili, dengan begitu memudahkan petugas dropping mobil tangki mengirim berdasar data pemohon yang diketahui Pemerintah Desa.
Menurut prediksinya, tahun ini akan mengalami penurunan jumlah permintaan, karena program PNPM sebagian telah diarahkan untuk pipanisasi.
“Dari anggaran tahun ini sekitar Rp 102 juta kita peruntukkan untuk warga, instansi sekolah, dan sarana ibadah yang tersebar di 7 desa,” tambahnya.
Terpisah, Frida Ari Pratowo, petugas dropping air menjelaskan, rata-rata pengiriman dalam sehari mencapai enam kali. “Kurang lebih enam kali dalam sehari. Kita sering kirim ke Krambil Sawit, Pakel, Legundi, dan lainnya,” ujarnya.
Ia menuturkan, di beberapa wilayah tersebut, kebanyakan belum tersasar pipa PDAM. Sekalipun ada, debit air yang sampai ke wilayah tersebut hanya sedikit. (Kandar/Jjw)