WONOSARI, (KH),– Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Gunungkidul mendesak pemerintah kabupaten untuk berani mengambil kebijakan strategis memperkuat peran pelaku usaha ekonomi masyarakat utamanya kelas mikro dan kecil.
Sebagaimana disampaikan Wakil Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DPC PDI Perjuangan Kabupaten Gunungkidul, FX Endro Tri Guntoro, adanya kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 cukup berdampak terhadap perekonomian rakyat.
“Kebijakan strategis pemerintah pusat harus diimbangi kebijakan daerah. Pemkab Gunungkidul jangan hanya mengandalkan program stimulus yang digagas pusat saja yang jangkauan atau sasaran programnya pasti terbatas,” tandas Endro, Minggu, (5/4/2020).
Daerah, dalam hal ini Pemkab Gunungkidul, tegas Endro, juga perlu menyusun kebijakan stimulus yang sasarannya menyentuh langsung kelompok UMKM. Dirinya mendorong Pemkab jangan hanya bergantung pada pusat saja.
Dia ungkapkan, saat ini pemkab menjalankan dua kegiatan badan usaha yang berorientasi profit non profit yakni layanan kebutuhan air dan kredit usaha perbankan. Dua usaha yang dijalankan Pemkab Gunungkidul tersebut amat strategis untuk menolong beban berat ekonomi yang sedang dialami masyarakat kelas menengah ke bawah.
Endro mencontohkan, layanan air yang dikelola perusahaan daerah air minum (PDAM) sangat memungkinkan untuk dikeluarkan kebijakan membebaskan pembayaran selama paling tidak dua bulan kedepan April dan Mei nanti. Demikian halnya, kredit perbankan melalui Bank Daerah Gunungkidul (BDG) yang bersangkutan langsung dengan permodalan usaha rakyat harus berani menunjukkan keberpihakannya.
Ia yakin dua usulan PDI Perjuangan Gunungkidul paling memungkinkan untuk dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Gunungkidul saat ini untuk menolong masyarakat kecil yang kegiatan ekonominya sedang terpukul akibat bencana nasional Corona Virus.
Partai bergambar kepala bateng dalam lingkaran ini melihat kelesuan ekonomi saat ini yang dirasakan masyarakat kelas bawah dan menangah. Pelaku usaha baik sektor perdagangan dan pariwisata mulai kebingungan menyikapi kebutuhan keseharian untuk bertahan hidup bersama keluarga di rumah. Sejumlah pasar juga belum terlihat pulih sejak intensitas aktivitasnya berkurang untuk menghindarkan diri dari ancaman terjangkitnya covid-19.
“Dua hal itu bukan hal yang sulit untuk direaliasikan agar masyarakat sungguh-sungguh tertolong,” tandas Endro.
Terpisah, saat dimintai tanggapan, Direktur Bisnis BPR Bank Daerah Gunungkidul (BDG), Suci Sulistyawati, SH., menerangkan, BDG juga melihat kenyataan bahwa kondisi perekonomian masyarakat terdampak pandemi Corona.
Untuk itu, pihaknya berkomitmen untuk turut serta mendukung program pemerintah dalam hal perbaikan kondisi ekonomi.
“Mengacu pada ketentuan peraturan OJK, BDG memberikan keringanan pembayaran angsuran atau restrukturisasi kredit khususnya kepada nasabah UMKM,” jelas Suci Sulistyawati.