Tekan Risiko Bencana, Simulasi Tanggap Bencana Bagi Disabilitas Digelar

oleh -3565 Dilihat
oleh
Wakil Bupati Gunungkidul saat memberikan sambutan disela simulasi bencana. KH
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi saat memberikan sambutan disela simulasi bencana. KH

SEMIN, (KH),– Dengan harapan agar masyarakat khususnya penyandang disabilitas dapat memahami kosep dasar dan prosedur keselamatan menghadapi bencana, simulasi tanggap bencana bagi penyandang disabilitas digelar di Desa Rejosari, Kecamatan Semin, Kamis, (13/12/2018).

Simulasi digelar oleh Perkumpulan Paluma Nusantara, salah satu lembaga non-profit asal DIY yang bergerak melakukan pendampingan bagi penyandang disabilitas. Direktur Paluma Nusantara DIY, Heni Asih mengatakan, kegiatan diselenggarakan dalam rangka memperingati hari disabilitas internasional yang jatuh pada 3 Desember lalu.

“Semoga menjadi semangat bagi kita untuk senantiasa menjaga inklusi yang melibatkan partisipasi semua warga desa,” harap Heni Asih.

Ditambahkan, simulasi menjadikan peserta terlatih dan mengetahui prosedur keselamatan bencana di dalam keluarga, lingkungan tempat tinggal dan lingkungan kerja masing-masing khusunya untuk penyandang disabilitas.

Lebih jauh disampaikan, selama ini Paluma bekerjasama dengan Arbeiter Samariter Bund (ASB) serta lembaga atau instansi terkait dalam membangun ketangguhan di Indonesia. Metodenya dengan memadukan inklusi dan managemen resiko dalam pembangunan perdesaan melalui pendampingan desa.

Dijelaskan, bentuk pendampingan lain yang diupayakan yakni dengan membentuk wadah pergerakan ekonomi yang menghasilkan produk unggulan sebagaimana yang terlaksana di Desa Rejosari dan Katongan.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi atas nama masyarakat dan pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengucapkan terimakasih kepada LSM Paluma Nusantara atas perhatian dan kepeduliannya terhadap masyarakat penyandang disabilitas.

“Kegiatan Sosialisasi dan Simulasi keselamatan menghadapi bencana ini merupakan upaya dalam meningkatkan kewaspadaan dini dan tanggap terhadap potensi bencana alam yang datang sewaktu-waktu,” ujarnya.

Diungkapkan, Kabupaten Gunungkidul merupakan salah satu wilayah di DIY yang memiliki tingkat kerawanan yang cukup tinggi terhadap bencana. Dalam kesempatan tersebut juga dilaunching Forum Disabilitas Tangguh Bencana (FDTB). (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar