GUNUNGKIDUL, (KH),– Paragliding atau paralayang nasional 2018 akan digelar di Gunungkidul. Event spektakuler ini akan digelar di puncak tertinggi Gunungkidul, di Embung Bathara Sriten, Desa Pilangrejo, Kecamatan Nglipar.
Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul, Ir. Drajad Ruswandono, M.T, mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) akan mensupport event tersebut bersama-sama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait guna menumbuhkembangkan pariwisata di wilayah Gunungkidul.
“Diharapkan masyarakat dapat menyambut atlet dan tamu yang akan hadir dengan pelayanan yang baik dan maksimal,” harap Drajat Ruswandono beberapa waktu lalu.
Menurutnya, momentum tersebut merupakan peluang yang baik untuk mengenalkan destinasi wisata sekaligus memberikan kesan positif bagi pengunjung, baik atlet dan penonton.
“Kita selaku tuan rumah bersama warga masyarakat harus dapat memberikan pelayanan yang terbaik,” tambahnya.
Lebih jauh disampaikan, guna menarik pengunjung maka kegiatan diupayakan dapat terpublish secara maksimal. Pihaknya meminta Dinas Kominfo agar dapat memanfaatkan media yang ada untuk turut menyebarkan informasi tersebut. Selain memalui media baik cetak dan online, di sepanjang jalan menuju lokasi dan di pusat kota agar dipasang baliho-baliho informasi event tersebut. Hal tersebut dilakaukan agar informasi kegiatan yang direncanakan dapat diakses masyarakat dengan mudah. Sebagai tambahan kemeriahan, dilengkapi pula pemasangan umbul-umbul podang ngisep sari menuju lokasi acara.
Sementara itu, Kepala Desa Pilangrejo, Sunaryo menyambut gembira dan mendukung kegiatan tersebut. Guna turut memeriahkan, bersamaan dengan acara Paragliding Pemerintah Desa (Pemdes) Pilangrejo akan menggelar gelar budaya, antara lain; kirab budaya dan beberapa perlombaan yang berkaitan dengan budaya lokal.
“Akan diakhiri dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Seno Nugroho di Taman Desa Pilangrejo,” sambung Sunaryo.
Dijelaskan, adapun atlet yang mulai datang sejak tanggal 6 Agustus 2018 nanti akan difasilitasi penginapan di rumah-rumah penduduk dan aula balai desa.
Sebagaimana diketahui, event yang kedua kalinya digelar di Embung Sriten ini akan diikuti peserta dari seluruh Indonesia. Bahkan untuk tampil berlaga pada kompetisi yang akan digelar 10 hingga 12 Agustus 2018 nanti sudah ada peserta dari luar negeri yang mendaftar. (kandar)