Suratmi dan Slamet, Penerus Bisnis Tiwul Yu Tum

oleh -7239 Dilihat
oleh
Suratmi dan Slamet, Penerus Bisnis Tiwul dan Gatot Yu Tum. Foto: Sarwo
Suratmi dan Slamet, Penerus Bisnis Tiwul dan Gatot Yu Tum. Foto: Sarwo
Suratmi dan Slamet, Penerus Bisnis Tiwul dan Gatot Yu Tum. Foto: Sarwo

WONOSARI, Kabarhandayani–Menuju kota Metropolitan Jakarta dengan berharap dapat hidup enak, mendapat penghasilan banyak sehingga bisa memiliki rumah, mobil yang bagus, dan mendapatkan istri yang cantik. Angan-angan tersebut juga diharapkan Slamet Riyadi pemuda lajang dari Purwokerto Jawa Tengah.

Tahun 1993 mengadu nasib ke Jakarta setelah menamatkan sekolah SMA Purwokerto. Kerja serabutan asal dapat makan di ibu kota Republik Indonesia. Selama 4 tahun Slamet belum mendapatkan pekerjaan yang mantap. Tahun 1997 Slamet mendapat pekerjaan di pabrik Mulya Keramik. Penghasilannya bisa dikumpulkan untuk bekal hidup selanjutnya.

Dengan modal yang dikumpulkan Slamet mulai memberanikan untuk “milang-miling” mendapatkan jodoh. Allah mempertemukan dengan gadis Gunungkidul, namanya Suratmi. Pandangan mata kedua insan laki-laki dan perempuan menjadi satu, turun ke hati dan cintapun bersemi.

Tahun 2003 akhirnya Suratmi dan Slamet Riyadi pulang ke Gunungkidul. Pasangan suami-istri muda ini mendapat amanat dari orang tuanya. Anak ragil ini diserahi tugas berat, melanjutkan usaha kuliner orang tuanya jualan Thiwul dan Gatot Yu Tum.

Sejak 2003 mulai membangun usaha kecil-kecilan dengan membuka Kios di Jl Pramuka Wonosari, untuk jualan Thiwul dan Gatot Manis. Tiap satu besek dijual Rp 10 ribu, besek kecil Rp 5 ribu. Dengan perlahan ternyata usaha Slamet dan Suratmi dapat berjalan dengan baik. Keluarga Slamet dan Suratmi semakin bahagia karena dikaruniai 3 putra, anak pertama sudah sekolah di SMP, anak kedua di SD dan paling kecil masih TK.

Perkembangan usahanya meningkat dari satu tempat kios jualan. Kini sudah membuka cabang di Jl Wonosari–Yogyakarta (Siyono-Logandeng) Kecamatan Playen, dan cabang lainnya di Jl Baron Km 4 Wonoari.

Jumlah tenaga kerjanya ada 25 untuk tiga lokasi. Harga jual Thiwul Yu Tum sekarang satu besek Rp 14 ribu, besek kecil Rp 7 ribu. Dalam sehari pada hari biasa untuk Gatot menghabiskan 1 kwintal, dan tepung gapleknya  60 Kg. Pada hari Minggu dan hari besar dapat menghabiskan  2 kwintal gatot dan 100 – 130 kg tepung gaplek.

Suratmi dan Slamet di toko induk juga menyediakan makanan dari ketela seperti patilo, manggleng, dan lempeng tela dari Bedoyo Ponjong, gethuk goreng ala Yu Tum, thiwul instan, gatot instan dan makanan kletikan lainnya.(Sarwo/Tty)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar