WONOSARI, (KH)— Guna memenuhi permintaan yang tinggi akhir-akhir ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul telah meminta tambahan kuota gas elpiji 3 kilogram sbanyak tujuh persen.
“Juni lalu sebenarnya Pertamina memberikan tambahan alokasi sebanyak 12%, tetapi karena permintaan naik, maka mengajukan lagi. Kuota dalam sehari mencapai 10.570 tabung,” kata Supriyadi, Kasi Distribusi dan perlindungan konsumen Dinas perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Gunungkidul, Rabu, (15/6/2016).
Permintaan dilakukan guna menekan harga tinggi ditingkat pengecer, pasalnya, sesuai pantauan dia harga ditingkat pengecer mencapai Rp. 21 ribu tiap tabung. Menurutnya ini disebabkan permintaan yang tinggi dan pemerataan pasokan.
“Kebanyakan di wilayah pesisir. Kalau tidak wilayah yang agak masuk ke dalam/ pelosok,” kata Supriyadi lagi.
Padahal, dibeberapa lokasi terkadang harga bisa lebih tinggi lagi yakni mencapai Rp. 22 ribu, sebagaimana penuturan Erny warga Desa Jetis, Kecamatan Saptosari. “terkadang hingga Rp. 22 ribu,” kata dia. Sehingga harga tersebut terlalu jauh Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sebesar Rp. 15.500.
Ia ungkapkan, agar tidak terjadi kelangkaan, tambahan dari Pertamina menjelang lebaran sangat diharapkan realisasinya. Secara terus menerus pihaknya melakukan pemantauan supaya kebutuhan warga akan gas elpiji bersubsidi ini dapat terpenuhi. (Kandar)