PLAYEN, (KH)— Ujian Nasional Sekolah Dasar yang diselenggarakan secara serentak pada Selasa 17 Mei 2016 di SD Wonolagi, Desa Ngleri, Kecamatan Playen, hanya diikuti oleh dua orang siswa di sekolah tersebut.
Hal tersebut terjadi lantaran karena di padukuhan Wonolagi hanya dihuni 40 Kepala keluarga sehingga jumlah anak-anaknya hanya sedikit, selain itu letak geografisnya yang berada jauh dan terpencil menjadi faktor lain yang menyebabkan jumlah siswanya sedikit.
Namun meski hanya dua siswa, UN SD tersebut tetap dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan prosedur pelaksanaannya. Tidak ada kebijakan penggabungan dan lainnya.
Bambang Kismanto selaku Kepala Sekolah, menjelaskan, ditinjau dari segi aturan memang standar peserta ujian sebenarnya 20 siswa, akan tetapi dari pihak masyarakat maupun sekolah tetap menghendaki pelaksanaan UN sendiri meskipun hanya diikuti 2 siswa.
“ini pengecualian bagi kami,”, ujarnya saat ditemui KH disela-sela persiapan ujian.
Bambang menambahkan, penggabungan UN SD dengan jumlah peserta yang sedikit dikhawatirkan akan mengganggu siswa. Bahkan akan mempengaruhui kondisi psikologis anak yang bisa berakibat kurang baik terhadap pencapaian nilai.
“Belum tentu kita UN tiap tahun, Semoga anak-anak mencapai nilai maksimal, dapat melanjutkan ke sekolah favorit,” Pungkasnya. (Edo)