WONOSARI, (KH)— Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wonosari, kembali dikeluhkan oleh pasien. Kejadian ini terjadi beberapa waktu yang lalu.
Salah satu pasien, Ruswinanti asal Wonosari yang hendak periksa ke Poli mata menemui hal yang membuat dirinya mengecewakan. Saat itu dirinya tengah antri, karena untuk periksa yang pertama kalinya, maka ia mengambil nomor antrian pada loket untuk pasien baru.
Banyaknya antrian sehingga ia harus rela menunggu, karena banyaknya pasien pula sehingga iapun harus berdiri beberapa saat. Setelah hampir dua jam menunggu, salah satu petugas pendaftaran menginformasikan, bahwa untuk beberapa jenis layanan pengobatan kuota sudah penuh, dan ada hal lain sehingga sisa pasien yang masih mengantri diminta untuk kembali keesokan harinya.
“Katanya ada pembatasan pasien, terpaksa pulang walau sudah antri sekitar dua jam,” keluhnya. Tak hanya itu, antrian yang tertumpuk banyak tak lepas dari keluhan yang ia utarakan.
Sementara, ditanya terkait hal ini, Pejabat pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUD Wonosari, Aris Suryanto mengatakan, dalam rangka menjaga mutu pelayanan maka satu orang dokter tidak dapat melayani banyak pasien.
“dokter ahli kita terbatas, sehingga, seperti pada poli mata dibatasi 25 pasien saja, ini dalam rangka menjaga mutu pelayanan,” tegasnya.
Terkait hal ini, Ketua DPRD Gunungkidul, Suharno ikut berpendapat, ia mengutarakan, pada dasarnya masyarakat harus mendapat pelayanan kesehatan sebaik mungkin. Sependapat dengan ketua DPRD, Aktivis Jejaring Rakyat Mandiri (Jerami), Rino Caroko menilai, RSUD dianggap keterlaluan, entah seperti apa bentuknya, mestinya sistem pelayanan tidak menyebabkan hal tersebut terjadi, sehingga pasien antri dua jam lalu pulang tidak terulang lagi.
“Hal semacam ini perlu ada teguran, perlu adanya inovasi atau managemen pelayanan perlu dibenahi, permasalahan penumpukan antrian yang lama, bahkan harus pulang setelah antri agar tidak terulang,” tandas Rino, Sabtu, (23/4/2016). (Kandar).