PLAYEN, (KH),– Puluhan hektar lahan pertanian di Gunungkidul diserang tikus. Serangan pada tanaman jagung dan padi terjadi sejak usia tanaman masih muda.
Laporan yang masuk ke Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul serangan terjadi di beberapa kapanewon. “Terjadi di Paliyan, Playen, dan zona selatan seperti di Tanjungsari,” kata Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), DPP Gunungkidul, Jayadi.
Dari laporan yang masuk, lahan pertanian yang diserang mencapai 54 hektar. Pihaknya mendorong agar petani turun langsung untuk mengendalikan hama tikus.
“Hari ini dilakukan pembasmian di lahan Dengok, Playen, Gunungkidul menggunakan umpan beracun serta emposan. Saat ini terdapat persediaan umpan sebanyak 100 kilogram dan emposan sekitar 20 kg,” terang Jayadi.
Disampaikan, petani bisa mendapatkan bahan pembasmi dengan mengajukan rekomendasi ke PUPT dan DPP Gunungkidul. Namun bahan yang tersedia hanya sebagai stimulan.
Warga Padukuhan Tanjung, Kalurahan Bleberan, Kapanewon Playen, Sutopo (43), menyebutkan, benih jagung yang ditanam oleh petani ikut diserang dan dimakan tikus.
“Para petani terpaksa banyak yang harus menanam kembali, sehingga harus membeli bibit lagi,” kata Sutopo.
Akibat serangan tikus, banyak lahan pertanian yang berisiko gagal panen. Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto meminta petani melakukan antisipasi sedini mungkin.
“Iya laporan sudah masuk mengenai serangan hama. Mohon segera melakukan pengendalian baik secara mandiri dan berkelompok. Jangan sampai gagal panen,” pesan Heri. (Kandar)