Salah satu pengelola Kalisuci, Suyanto, mengatakan, fasilitas tersebut dibangun seiring dengan perkembangan wisatawan yang berkunjung ke Kali Suci. “Dalam waktu satu hari 40-60 wisatawan berkunjung ke Kali Suci. Bahkan pada hari Sabtu dan Minggu pengunjung bisa mencapai 200 wisatawan,” ucapnya, Senin (09/02/2015).
Ia menjelaskan untuk membangun destinasi wisata Kali Suci menelan dana 1, 3 milyar. Dana sebesar itu, lanjut Suyanto, digunakan untuk membuat Gapura, jalan menuju tempat parkir, relling pagar besi, gazebo, aula dan tempat parkir.
“Berkat bantuan dana dari Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Kabupaten Gunungkidul, destinasi wisata Kali Suci, menjadi daya tarik tersendiri” jelasnya.
Selain fasilitas umum, fasilitas keselamatan pengunjung juga menjadi perhatian pengelola Kali Suci. Bahkan pengelola hanya memperbolehkan 20 wisatawan per kelompok yang ingin menyisir sungai.
Saat ini pengunjung dimanjakan dengan adanya wiffi di area sekertariat. Fasilitas ini diberikan kepada pengunjung yang hendak maupun selesai melakukan kegiatan menyusur sungai di Kali Suci.
“Tiket masuk seharga Rp 70 ribu sudah termasuk retribusi, peralatan menyusur sungai, jasa pemandu, kamar mandi, asuransi, dan snack,” jelasnya.
Untuk keamanan lainnya, pengelola membagi anggotanya untuk standby di beberapa titik sungai yang berada di Ponjong dan Karangmojo. Hal ini dilakukan untuk keamanan bagi wisatawan, kareana wisata Kali Suci masih bergantung pada kondisi alam.
“Ketika banjir datang dari arah Ponjong, anggota kami langsung melakukan komunikasi kepada pengelola yang berada di KaliSuci. Selain itu terdapat CCTV yang bisa memantau kegiatan wisatawan saat sedang menyusuri sungai di Kali Suci,” pungkas Suyanto. (Atmaja/Tty)