GUNUNGKIDUL, (KH),– Dalam rangka peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI), Pusat Rehabilitasi (Pusrehab) YAKKUM melaunching dua buah buku, Selasa (7/12/2021) di salah satu hotel di Wonosari, Gunungkidul. Dua buku masing-masing berupa buku panduan bagi Orang Dengan Disabilitas Psikososial (ODDP) dan buku panduan bagi pendampingnya.
Dalam kesempatann yang sama, YAKKUM bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menyelenggarakan pelatihan bagi tenaga medis puskesmas dengan materi Pelayanan Kesehatan Jiwa Masyarakat (Community Mental Health Nursing/CMHN) dengan tema “Peningkatan Literasi Kesehatan Jiwa Masyarakat dan Peningkatan Layanan Kesehatan Jiwa di Puskesmas.”
Manajer Proyek Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat, Pusat Rehabilitasi YAKKUM, Siswaningtyas menyebutkan, buku yang diluncurkan masing-masing berjudul “Panduan Cerdas Mendampingi Orang Dengan Disabilitas Psiksosoial” dan “Panduan Menuju Orang Disabilitas Psikososial yang Mandiri dan Berdaya”.
Digelarnya pelatihan dan peningkatan literasi diharapkan agar ODDP, pendamping ODDP dan masyarakat luas dapat mengenali gejala, proses pemulihan, obat dan pencarian bantuan untuk ODDP. Sementara buku “Panduan Cerdas Mendampingi ODDP” sedianya disusun sebagai acuan pendampingan pemulihan ODDP terlebih saat berada di rumah.
“Kedua buku ini merupakan modul yang diterbitkan oleh Pusat Rehabilitasi YAKKUM melalui Program Rehabilitasi Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat dengan dukungan dari Pemerintah Australia melalui Program The Australian NGO Cooperation Program (ANCP),” kata Siswaningtyas.
Dipaparkan, sejak tahun 2017, Pusrehab YAKKUM sebagai lembaga non pemerintah yang bergerak pada isu pemberdayaan kesehatan jiwa berbasis masyarakat tengah mendorong terwujudnya peningkatan kualitas hidup, produktivitas dan perekonomian orang dengan disabilitas psikososial yang berada di tiga wilayah, yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Gunungkidul.
Khususnya di Kabupaten Gunungkidul, Siswaningtyas ungkapkan, kompleksitas permasalahan kesehatan jiwa yang ada belum diimbangi dengan sarana pelayanan dan sumber daya manusia yang kompeten sampai saat ini. Walaupun telah terdapat kebijakan dalam bentuk peraturan bupati terkait penanganan ODDP/ODGJ dan bunuh diri, serta terkait penyelenggaraan kalurahan sehat, dalam review Rencana Aksi Daerah ditemukan masih perlunya peningkatan pemahaman tenaga kesehatan tentang kesehatan jiwa dan penanganan ODDP.
“Dengan adanya kebutuhan tersebut, Pusrehab YAKKUM berusaha berkontribusi dalam peningkatan dan pemberdayaan tenaga kesehatan di Puskesmas dengan menyelenggarakan Pelatihan Kesehatan Jiwa untuk Tenaga Puskesmas di Kabupaten Gunungkidul,” Imbuh Siswaningtyas.
Peningkatan kapasitas diikuti oleh 30 tenaga kesehatan puskesmas di Gunungkidul. Pelatihan ini ditujukan bagi tenaga kesehatan agar mampu melaksanakan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat (Community Mental Health Nursing/CMHN) yang komprehensif dan holistik baik berfokus pada masyarakat yang sehat jiwa maupun yang dalam tahap pemulihan.
Peluncuran buku, sambungnya, menjadi bagian dari upaya mendorong peningkatan literasi tentang layanan dan penanganan ODDP di Indonesia, dan pelatihan untuk memperkuat kesadaran dan pengetahuan tenaga kesehatan diharapkan dapat membangun fondasi yang kuat sehingga ODDP semakin mampu untuk berpartisipasi dan memimpin penciptaan tatanan dunia yang inklusif, aksesibel dan berkelanjutan seturut dengan tema Hari Disabilitas International tahun 2021 ini, yakni “Kepemimpinan dan Partisipasi Penyandang Disabilitas Menuju Tatanan Dunia yang Inklusif, Aksesibel, dan Berkelanjutan Pasca Covid-19.”
Kepala Dinkes Gunungkidul, dr. Dewi Irawaty, M. Kes., menyambut baik peluncuran buku dan pelatihan kesehatan jiwa yang diinisiasi YAKKUM. Dirinya yakin buku akan sangat besar manfaatnya baik bagi pendamping dan ODDP. Buku tersebut akan menjadi pedoman bagaimana pendamping bertindak selama mendampingi ODDP dalam rangka merawat dan membantu pemulihan.
“Saya berharap, wawasan, pengetahuan dan informasi baru yang didapatkan hari ini tidak berhenti. Setelah kembali ke tempat tugas kita masing-masing, harapannya bisa mengidentifikasi kasus di sekeliling, semakin peduli dengan menerapakan pengetahuan yang diperoleh,” kata Dewi Irawaty.
Pihaknya juga berharap kerja sama antara YAKKUM dan Kabupaten Gunungkidul terus berlanjut dengan out put atau hasil terbaik.
Salah satu ODDP asal Wonosari, Gunungkidul, Purwanti tak menampik besarnya peran pendampingan yang dilakukan Pusrehab YAKKUM. Dia menilai YAKKUM telah membangun kepercayaan diri ODDP agar mandiri secara sosial dan ekonomi dengan melibatkan banyak pihak.
“Secara kesinambungan telah membantu kami. Keterampilan yang telah kami dapatkan dapat kami pergunakan untuk kemandirian di masa depan,” katanya. (Kandar)