GUNUNGKIDUL, (KH),– Warga Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunugkidul dinyatakan diduga suspect antraks. Dia sekarang dirawat di RSUD Prambanan. Sebelumnya, warga berinisial S ini membawa kambing yang sudah disembelih temannya di wilayah Sleman pada 24 Februari 2023 lalu.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari menyampaikan, kambing yang sudah disembelih itu kemudian dikuliti di rumah S bersama beberapa warga lain lalu diolah.
“Kambing lalu dikonsumsi bersama-sama. Selang beberapa hari S mengeluh sakit kemudian diantar berobat ke rumah sakit,” kata Wibawanti saat ditemui di komplek Setda Gunungkidul, Jumat (6/4/2024) pagi.
Setelah S sakit, kambing miliknya mendadak mati. Kemudian, tidak berselang lama, ternak berupa 1 ekor sapi juga menyusul mati.
Dia menduga kambing yang dibawa dari wilayah Sleman mengandung bakteri antraks. Hingga saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran.
Data terbaru, jumlah kematian ternak di Dusun Kayoman, Kalurahan Serut, Kapanewon Gedangsari, Kabupaten Gunungkidul ada 3 ekor. Antara lain 2 kambing dan 1 sapi. Sapi yang mati itu sempat disembelih namun belum sempat dikonsumsi, bangkai sapi itu dikubur.
Antisipasi Antraks, DPKH Lakukan Sejumlah Langkah
Setelah kematian hewan ternak yang susul-menyusul, DPKH segera mengambil tindakan guna pencegahan kasus antraks makinmeluas. Langkah yang telah dilakukan diantaranya mengambil sample dari darah sapi yang sudah mati.
“Kami juga mengambil sample dari tanah yang pernah disinggahi oleh hewan mati tersebut,” jelas wibawanti.
Agar hewan ternak lain tak menjadi korban, antibiotik dan vitamin pun diberikan kepada ternak hidup yang berada di sekitar lokasi kematian ternak.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan penyiraman cairan formalin di lokasi tempat hewan mati maupun lokasi penguburannya.
Sejauh ini ternak mati belum diketahui pasti penyebabnya. Pemeriksaan lab sampel darah dan tanah masih berlangsung.
“Kami masih menunggu hasilnya,” tukas Wibawanti.
Antraks Berbahaya, Bupati Larang Warga Konsumsi Ternak Mati
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta berulang kali meminta masyarakat agar tidak gegabah apabila ada ternak mati. Dia memerintahkan agar ternak mati untuk segera dikubur guna menghindari bahaya yang lebih besar.
“Kebiasaan memakan bersama-sama ternak mati atau disebut brandu jangan diulangi. Antraks sangat berbahaya,” imbaunya. (Kandar)