PALIYAN, kabarhandayani,– Sebagian warga Desa Pampang resah, karena puluhan karung gabah yang disimpan diserang kutu bubuk. Serangan kutu bubuk yang merugikan banyak petani ini telah berlangsung sejak awal Juli lalu.
Sutarjo, Kabag Pemerintahan Desa Pampang menjelaskan, serangan kutu bubuk telah merambah di semua padukuhan Desa Pampang. Sebagian besar warga mengatasi hal ini dengan langsung menggiling gabah miliknya menjadi beras.
“Informasi yang saya dengar dari PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan), kutu bubuk telah merambah di Lemahbang Desa Karangasem. Bahkan beberapa daerah di Gunungkidul juga ikut terkena. Cuma tingkat keparahannya berbeda-beda, ada yang sudah parah namun ada juga yang baru mulai,” jelas Sutarjo, Selasa (5/8/2014).
Selain dengan cara digiling, lanjut Sutarjo, warga juga mengatasi hama ini dengan menggunakan minyak kayu putih, daun kemangi, dan pengasapan. Bahkan ada juga yang melakukan penanggulangan dengan solar.
“Banyak cara yang dilakukan warga. Tapi kalau saya tidak mau ambil resiko, dari 10 zak gabah yang saya punya, yang saya giling sudah 6 sak. Sisanya saya jemur, kalau nanti bubuk-bubuk itu masih ada, ya sisanya mungkin saya giling lagi,” lanjutnya.
Akibat serangan kutu bubuk ini, warga mengalami kerugian cukup besar. Ditaksir kerugian mencapai 30-40 persen. “Dulu 2 zak gabah itu kalau digiling bisa menghasilkan beras setengah sak. Tapi ini 3 zak gabah jadinya beras cuma setengah zak juga,” keluh Sutarjo.
Terpisah, petugas PPL Desa Pampang, Ngatijem saat dihubungi KH membenarkan kejadian hama kutu bubuk yang terjadi di Desa Pampang. Ngatijem sudah mengambil langkah untuk mengurangi resiko serangan kutu bubuk dengan memberikan saran agar gabah segera dijemur.
“Kalau pencegahan pestisida kan nggak mungkin. Jadi kami sarankan agar segera dijemur, setelah dijemur biasanya kutu bubuk bisa hilang. Setelah itu kami sarankan juga untuk dilakukan pengasapan saat penyimpanan,” kata Ngatijem. (Maryanto/Jjw).