KARANGMOJO, kabarhandayani.– Selain hama wereng dan tikus yang merusak tanaman padi, para petani juga harus berperang dengan burung emprit. Pasalnya burung emprit akan memanen padi terlebih dahulu sebelum musim panen. Beberapa petani menakuti burung emprit dengan orang orangan sawah atau dituggu dan berteriak ketika burung datang.
Saat ini beberapa petani mulai mengakali dengan memasang jaring pada tanaman padi. Jaring panjang dibentangkan di atas tanaman padi dan bagian tepi dibentangkan tali supaya bisa diikat.
Tukino petani di Padukuhan Nglampar, Desa Wiladeg, Karangmojo menjelaskan, dengan dipasangnya jaring tersebut dapat mengurangi ganasnya serangan burung emprit pada padi yang sudah hampir menguning. Selain lebih praktis petani juga tidak perlu menunggui padi seharian di sawah.
“Bisa mengurangi serangan burung emprit yang mau makan padi mas. Jaring dipasang saat padi mulai berisi sampai datang musim panen,”jelasnya Selasa (5/8/2014).
Jaring jika setelah panen bisa dipakai lagi untuk tahun depan. Petani sawah di Padukuhan Nglampar ini bisa menanam padi dalam satu tahun minimal 2 kali. Persawahan jika musim kemarau mendapat aliran dari sumber mata air Kali Banteng.
“Petani di sini bisa menanam padi dua kali dalam satu tahun,” pungkas Tukino. (Heri_Purnomo/Hfs)