“Sudah diajukan proposal pengadaan mesin disel baru untuk anggaran tahun ini. Semoga Bulan Mei sudah bisa cair, sehingga kebutuhan pengairan untuk masyarakat bisa kembali lancar dan meningkatkan hasil panen,” tambah Rudi.
Rudi juga menambahkan, antrian panjang warga yang minta dialiri sawahnya musim kemarau. Sumur bur sangat dibutuhkan saat kemarau, seperti kemarin; cuaca yang tidak menentu, membuat para petani ragu akan mengolah tanahnya. Takut, jika tidak turun hujan lagi. Tapi, akhir akhir ini hujan selalu turun membuat warga memberanikan diri mulai mengolah sawahnya.
Sumur bur yang satu ini sudah beroperasi 20 tahunan. Sebelum sumur bur ini dibangun, lahan pertanian di Padukuhan Kenteng masih berbentuk tegalan. Akan tetapi, setelah dibangun, tegalan yang ada dirubah menjadi petak petak sawah.
Yang ikut menikmati manfaat pengairan sumur bur tidak hanya warga Padukuhan Kentheng, tetapi juga warga Padukuhan Nglampar dan Ngringin. Dengan berhenti beroperasinya sumur bur, banyak pihak yang merasa kecewa dan berharap segera hidup lagi dan bisa mengairi sawah lagi.
“Semoga proposal pengajuan mesin disel bisa cair sesegera mungkin, agar warga bisa tenang dan hasil olahan tanahnya bisa maksimal,” tegas Rudi.(Hari)