PONJONG, (KH) — Inspektur Jendral Kementerian Pertanian Republik Indonesia, R Aziz Hidajat memberikan apresiasi kepada kelompok tani Sari Tirtomulyo, Desa Genjahan Ponjong, Gunungkidul. Pasalnya, petani setempat mampu menyulap lahan kering seluas 40 hekter menjadi lahan persawahan.
“Kita salut dengan semangat petani di desa ini, meski tahun 2015 tidak ada program pembukaan lahan persawahan baru, namun petani di sini tetap membuka lahan untuk meningkatkan hasil pertanian,” katanya saat menghadiri panan raya padi jenis Situbagendit di Desa Genjahan, Kamis (19/3/2015).
Aziz menjelaskan, Tahun 2015 Kementerian Pertanian tidak memprogramkan pembukaan sawah baru. Program tersebut akan kembali dilanjutkan pada Tahun 2016 mendatang. “Sesuai dengan program pemerintah, 2017 kita targetkan untuk swasembada pangan,” imbuhnya.
Sementara, salah satu petani Desa Genjahan Ponjong, Riptamto mengungkapkan, 40 hektar lahan tegalan tersebut sebelumnya hanya bisa ditanami palawijo. Setelah dibuka oleh petani, kini lahan ditanami padi. “Dari 40 hektar baru 3,5 hektar yang sudah digarap,” ungkapnya.
Lanjut Riptanto, pembukaan lahan baru tersebut dilakukan secara swasembada. Pembukaan lahan baru dilakukan dengan membuat saluran irigasi tersier. “Kita mendapat bantuan pembuatan irigasi dari pemerintah. Untuk pengelolaannya dilakukan secara mandiri oleh petani,” katanya.
Pembukaan lahan baru ini, terang Riptanto, mampu meningkatkan produksi gabah di wilayah Genjahan. Pembukaan lahan itu sebelumnya memang menemui banyak kendala. Untuk setiap lahan seluas 1000 meter persegi dibutuhkan biaya sekitar Rp 1,5 juta untuk membuka lahan.
“Melalui pembukaan lahan ini kita berharap bisa menunjang program swasembada pangan pada Tahun 2017 mendatang,” katanya. (Juju)