GUNUNGKIDUL, (KH),– Perempuan, pada ruang dan kesempatan tertentu masih mendapat diskriminasi gender. Hak dan kewajiban serta peran perempuan tak imbang alias timpang. Kurang dianggap atau justru punya beban berlebih karena statusnya sebagai perempuan.
Demi kesetaraan dan keadilan, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menetapkan Gender Champion akhir tahun lalu. Wadah tersebut berisi beberapa tokoh yang punya spirit, kepedulian dan dedikasi pada kesetaraan gender.
Pembentukannya bersamaan dengan penyerahan penghargaan Gender Champion pada puncak Hari Ibu ke- 94 di Taman Budaya Gunungkidul (TBG) belum lama ini.
“Membantu tercapainya kesetaraan dan keadilan gender, memperjuangkan agar perempuan dan kelompok rentan lain mampu bangkit dari keterpurukan,” kata Bupati menyebut peran yang akan diambil tokoh Gender Champion.
Tak hanya itu, mereka juga dinanti agar berperan untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan kelompok rentan serta bekerjasama dengan berbagai pihak dalam memperjuangkan kesetaraan dan keadilan gender.
Adapun tokoh yang memperoleh penghargaan sekaligus menjadi anggota Gender Champion sejak tahun 2022 diantarnya Markus Tri Munarja selaku Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Waka Polres Gunungkidul Kompol Widya Mustikaningrum, Wakil Rektor I UGK Catarina Wahyu Dyah P, Laily Fauziah selaku Ketua Fatayat NU, serta Sutiyani selaku pamong Kalurahan Semoyo.
Salah satu tokoh Gender Champion, Catarina Wahyu Dyah menyampaikan, memang selayaknya tanggung jawab dan peran antara perempuan dan laki-laki setara dan adil.
Ia belakangan turut serta berusaha menurunkan angka stunting di Kabupaten Gunungkidul melalui pembuatan Model Sinergi Pentahelix.
“Peran ibu dalam 1000 hari pertama masa tumbuh kembang buah hati sangat penting. Namun terkait dengan kesetaraan gender, kewajiban itu tidak cukup membutuhkan peran ibu saja yang utama. Tetapi butuh peran kedua orang tua yakni ayah dan ibu. Keduanya memiliki peran yang sama pentingnya dalam mengasuh dan bertanggung jawab pada tumbuh kembang anak guna menciptakan generasi emas,” papar dia. (Kandar)