Tim Kalong: Relawan Penolong Pengendara Yang Alami Trouble Malam Hari

oleh -5396 Dilihat
oleh
Tim Kalong sedang mengkondisikan motor bermasalah. (istimewa)

Panjang lebar Habib menceritakan, untuk mendukung tugas kerelawanan mereka mulanya hanya memiliki 1 set alat bongkar ban dan alat tambal. Peralatan senilai sekitar Rp 150 ribuan tersebut dibeli hasil dana patungan Habib dan teman-teman.

Saat ini, mereka telah memiliki 6 set alat tambal dan sejumlah peralatan untuk membongkar mesin yang mengalami kerusakan ringan. Selain patungan ada dermawan yang berdonasi membantu pengadaannya.

Berkaca pada pengalaman, setiap hendak melakukan pengkondisian kendaraan macet, sebelum ke lokasi yang ingin dituju, anggota Tim Kalong memastikan jenis kerusakan yang dialami pengendara. Gunanya, agar peralatan dan apabila dibutuhkan spare part yang dibawa sesuai. Dengan begitu kerja sosial terlaksana dengan efektif.

“Kebanyakan ban bocor, rantai putus, v belt motor matic putus, motor mati di bagian pengapian, hingga macet karena oli motor habis,” ungkap Habib menyebutkan jenis trouble yang banyak dialami pengendara.

Untuk mengenalkan layanan yang dilakukan, Habib dan teman-temannya membuat group Facebook Info Lalu Lintas Yogyakarta. Guna memudahkan komunikasi, dibuat pula group Whatsapp. Group sosial media tersebut menjadi sarana tukar informasi termasuk pantauan arus lalu lintas.

Lelaki yang sempat aktif di komunitas Sedulur Lajon ini menegaskan, niat mereka bergerak dalam misi kemanusaiaan tersebut tidak memiliki tendensi apapun. Tak ada tujuan lain selain semangat berguna bagi sesama. Tak pula ingin mencari untung, oleh karenanya kepada orang yang ditolong, Habib tak meminta imbalan. Bahkan meski kerusakan pengendara diantaranya membutuhkan penggantian spare part, mereka tak meminta biaya ganti. Di luar patungan, melalui group WA dan FB, selama ini ada saja yang berdonasi guna pengadaan spare part motor untuk mengatasi kerusakan kategori ringan. Beberapa spare part bekas diantaranya juga diperoleh dari bengkel salah satu anggota. Meski bekas namun masih berfungsi dengan baik. Minimal guna mengatasi kondisi darurat agar pengendara sampai ke rumah dengan selamat.

Tim Kalong menyiapkan sarana dan alat pertolongan bagi pendendara. (dok. Kalong)

Dikatakan, layanan Tim Kalong masih sebatas di area jalur Jogja-Wonosari dan sekitarnya. Karena keterbatasan anggota tim, layanan belum mampu menjangkau wilayah Gunungkidul yang terlalu jauh dari kota Wonosari. Seperti Tepus dan Panggang misalnya. Dirinya berharap ada orang yang memiliki niat yang sama yang berasal dari berbagai penjuru Gunungkidul ikut tergerak sehingga menambah jangkauan layanan.

Selain wilayah jangkauan, sasaran penanganan juga masih sebatas pada persoalan kendaraan jenis roda dua. Untuk menangani persoalan macet kendaraan jenis roda empat, Habib mengakui belum ada sumber daya yang mumpuni. Dirinya juga berharap kelak mendapat kesempatan berlatih soal penanganan trouble ringan kendaraan roda empat, seperti kerusakan pengapian, overheat, dan lain-lain. Dengan begitu kelak mereka dapat melayani dan mengkondisikan pengendara roda empat yang bermasalah.

“Sekali lagi kami bukan cari muka. kami sebatas ingin bermanfaat bagi sesama,” tandas Habib mengakhiri obrolan. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar