PLAYEN, (KH),– Ada saja cara dilakukan orang-orang berhati baik untuk bergerak dalam misi kemanusiaan. Aksi sosial yang tak lazim telah dilakukan sekelompok pemuda yang menamakan dirinya Tim Kalong. Tiap malam mereka stand by atau berjaga siap membantu pengendara yang mengalami trouble saat menempuh perjalanan.
Koordinator Tim Kalong, Muhammad Habib (31) saat ditemui di kediamannya di Dusun Tumpak, Kalurahan Ngawu, Kapanewon Playen, Gunungkidul, menyebutkan, nama ‘Kalong’ merupakan akronim dari Kawanan Penolong. Nama tersebut mewakili spirit Habib dan 6 teman lainnya dalam melakukan aksi sosial. Kalong juga diketahui merupakan satwa yang berkeliaran saat malam hari. Hal tersebut sesuai dengan jam tugas kerelawanan mereka. Habib dan kawan-kawannya siap berkeliaran membantu pengendara yang membutuhkan.
“Kegiatan kami mulai sekitar November 2019. Kami putuskan komitmen itu tepatnya tanggal 3,” kata bapak dua anak ini, Sabtu (3/10/2020).
Habib mengisahkan, mulannya ada 7 pemuda yang sepakat membuat gerakan menjadi penolong pengendara yang mengalami hambatan saat menempuh perjalanan malam hari. Satu diantaranya undur diri karena mempunyai kesibukan atau pekerjaan.
Habib menceritakan, ada kisah dibalik misi dia bersama Bari, Acil, Rama, Kisman, dan Dika. Mulanya saat mereka sedang nongkrong malam hari ada pengendara yang mengalami ban bocor. Mereka kemudian membantunya dengan mencarikan tukang tambal ban.
“Sekedar kami carikan tukang tambal ban, meski susah namun dapat tertangani. Pengendara itu merasa sangat terbantu. Kami merasa bahwa pengendara yang menempuh perjalanan kemudian sepeda motornya bermasalah lebih-lebih pada malam hari sangat sulit mendapat pertolongan,” beber lelaki yang menjalani usaha mebelair ini.
Sulitnya penanganan motor bermasalah saat malam hari, lanjut Habib, karena umumnya kebanyakan bengkel sudah tutup. Hal tersebut menjadi alasan utama mereka merelakan waktu dan tenaga ingin membantu pengendara secara cuma-cuma.
Kehadiran mereka bak malaikat penolong bagi pengendara yang menemui hambatan saat perjalanan. Bagaimana tidak, saat kebanyakan orang pada umumnya terlelap tidur beristirahat, mereka siap meluncur jika panggilan darurat datang. Setidaknya hingga saat ini sudah ratusan pengendara telah merasakan kehadiran Tim Kalong.
“Tidak jarang kami dipanggil dini hari. Pernah pula semalam melakukan pengkondisian sebanyak dua kali. Bahkan kami sering dihubungi, tetapi pengendara yang bermasalah tidak ditemukan di lokasi sesuai petunjuk,” papar Habib menceritakan suka duka membantu orang.
Habib meneguhkan, apa yang telah dimulai akan dipertahankan selamanya. Sebab, sekali dua kali ia merasa sangat iba usai menolong pendendara. Suatu ketika, pengendara warga Gunungkidul mengalami kerusakan ringan pada mesin. Sementara uang yang dimiliki si pengendara tinggal Rp 15.000. Uang tersebut jelas tak cukup untuk membayar ongkos jasa perbaikan dan penggantian spare part jika saja pertolongan Habib berbayar. Namun setelah tahu, bahwa Tim Kalong tak meminta imbalan, bapak-bapak yang mengalami kerusakan motor sontak menangis sambil bersalaman mengucapkan terimakasih kepada Habib dan teman-temannya.