WONOSARI, (KH) — Seorang narapidana asal Kabupaten Sleman DG (14) mengikuti Ujian Nasional (UN) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Wonosari, Senin (4/5/2015). Narapidana ini terpaksa melaksankan UN di dalam lapas, karena tersangkut kasus pembunuhan.
Kepala Lapas Kelas II B Wonosari, Ramdani Boy mengatakan, dari 17 narapidana anak seluruh Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang ditampung di lapas tersebut, ada satu narapidana yang mengikuti UN untuk tingkat SMP tahun 2015 ini.
“Untuk UN tingkat SMP ini ada satu orang peserta, sedangkan untuk UN SMA kemarin ada 3 orang,” kata Ramdhani kepada wartawan usai melakukan pantauan UN.
Dikatakannya, DG merupakan narapidana anak akibat kasus pembunuhan. Warga Sleman Yogyakarta ini baru menjalani masa tahanan 2 tahun dari seluruh vonis yang dijatuhkan selama 7 tahun.
Saat mengerjakan soal UN hari pertama, narapidana ini dijaga oleh dua orang petugas dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul. DG tampak tenang mengerjakan soal yang diberikan oleh petugas.
“Blok Paveliun Pringgondani ini khusus untuk menampung tahanan anak putra di DIY,” tambah Ramdhani menerangkan ruangan yang digunakan untuk ujian DG.
Dihubungi terpisah, Sekretaris Disdikpora Gunungkidul, Bahron Roshid mengatakan, ada 44 siswa yang tidak mengikuti UN pada hari pertama. Dari jumlah tersebut diketahui 39 siswa mengundurkan diri dan 5 siswa lainya mengalami sakit.
“Banyak alasan mereka mengundurkan diri, salah satu alasannya, yakni pernikahan dini,” terang Bahron.
Dari evaluasi sementara, penyelenggaraan UN untuk SMP Tahun 2015 di Gunungkiudl, Bahron mengatakan hari pertama UN berjalan dengan lancar.“Semua lancar, belum ditemukan kendala yang berarti,” katanya.
Untuk diketahui, UN 2015 untuk tingkat SMP dan sedereajat diikutin oleh 10.300 siswa. Dengan jumlah sekolah baik SMP/MTS sebanyak 138 sekolah dan terbagi dalam 15 rayon atau kelompok kerja (pokja). Paket B diikuti oleh 265 Peserta dari 11 PKBM dangan saktu rayon. (Juju)