GUNUNGKIDUL, (KH),– Selain terdapat di Kecamatan Saptosari, tanah ambles sepekan terakhir juga terjadi di Kecamatan Ponjong dan Rongkop. Menanggapi hal tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gunungkidul akan mengandeng beberapa universitas dan Badan Geologi untuk melakukan penelitian.
Ditemui Kamis, (8/2/2018), Kepala Pelaksana BPBD Gunungkidul, Edi Basuki mengatakan, pelibatan akademisi dan Badan Geologi merupakan salah satu upaya dalam hal penanggulangan bencana.
“Hal tersebut dilakukan juga untuk meminimalisir kerugian masyarakat. BPBD juga akan mengirimkan surat permintaan penelitian kepada sejumlah universitas untuk melakukan penelitian di kawasan amblesnya tanah.,” katanya.
Pihaknya mengaku juga sudah berkoordinasi dengan stakeholder. Keterangan yang dapat disampaikan sementara ini, amblesnya tanah karena memang disebabkan adanya rongga atau sungai bawah tanah. Permukaan tanah yang berlubang dengan ukuran besar diperkirakan karena tidak kuat menahan volume air hujan.
Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Gunungkidul Handoko menambahkan, fenomena ambelasnya tanah yang membentuk kubangan tersebut memang biasa terjadi di kasawasn karst seperti di Gunungkidul.
“Fenomena adanya tanah ambles hampir selalu berada di area persawahan atau ladang warga sehingga memerlukan kajian khusus. Kajian yang dilakukan diharapkan dapat menjadi acuan untuk penentuan kebijakan,” harap Handoko.
Saat ini, selain melalui surat koodinasi dengan UGM dan UPN sudah dilakukan. Lantas pada bulan Maret mendatang fenomena amblesnya tanah di Gunungkidul juga akan dikaji oleh mahasiswa dari Universitas Indonesia (UI). (Wibowo)