Paeno menyebutkan, hujan dengan intensitas tinggi terjadi sejak Senin lalu. Air hujan yang cukup banyak sempat menggenang dan mengalir deras melewati area ladang.
“Mulanya yang tergerus tidak seberapa. Karena hujan deras terus terjadi tanah ladang semakin banyak yang hanyut.” Terang dia.
Sebagaimana diketahui, lokasi ladang milik Paeno memang berada di antara lereng perbukitan. Jika hujan deras terjadi, terkena banjir menjadi risiko yang mau tidak mau harus dihadapi.
Ia pasrah melihat kondisi ladangnya longsor. Tak hanya kehilangan tanah ladang, padi berusia 2 bulan yang sebentar lagi panen juga raib.
“Bagaimana nanti kalau mau menanam lagi,” tanya dia kebingungan karena kehilangan ladang. (Kandar)