FKY berlangsung selama 3 hari. Dibuka tanggal 10 hingga 12 Oktober 2024. Agus Mantara juga menyampaikan, FKY di Gunungkidul diisi 3 sekolah peserta penampil yang mengisi pembukaan dengan kirab, 12 stand UKM dan 18 stand dari para seniman,
“Kemudian panggung hiburan diisi dari rekan-rekan per Kapanewon,” imbuhnya.
Tema Temu Giring diambil untuk penyelenggaraan festival kebudayaan di Gunungkidul. Tema ini selaras dengan amanat Gubernur DIY, yakni agar mengangkat warisan tak benda dari setiap kabupaten.
Agus Mantara berharap, dengan terselenggaranya festival ini, dapat memberikan dampak, diantaranya aspek ekonomi bagi warga atau pelaku usaha.
Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat, dr. Dewi Irawaty usai membuka FKY berharap, ajang ini dapat menjadi sarana para seniman Gunungkidul untuk mengekspresikan diri.
“Selain itu juga menjadi hiburan bagi masyarakat, karena banyak sekali kesenian bagian dari budaya yang disuguhkan,” ujar Dewi Irawaty.
Pihaknya mengapresiasi atas partisipasi generasi muda dalam gelaran event budaya ini. Menurutnya, pemudalah yang nanti menjadi penerus, pewaris serta pelestari budaya daerah.
Antusiasme masyarakat cukup cukup baik menyambut event FKY. Seusai pembukaan, penonton makin ramai datang ke TBG guna menyaksikan rangkaian pentas seni dan mengunjungi stand. (red)