WONOSARI, kabarhandayani.– Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Handayani, Wonosari Gunungkidul merasa terpukul dengan kenaikan tarif listrik yang mulai berlaku mulai 1 Juli 2014 lalu. Pasalnya, pengeluaran PDAM untuk listrik naik sekitar 400 juta.
Direktur Utama PDAM Wonosari, Isnawan Febriyanto SE Msi, di kantornya, Kamis (18/9/2014) mengatakan, biaya listrik di PDAM Tirta Handayani kini mencapai sekitar 1,3 Miliar. Untuk menekan besarnya biaya pengeluaran, pihaknya mewacanakan program Reklasifikasi Pelanggan.
“Target Program reklasifikasi ini mudah-mudahan dapat terlaksana tahun depan, saat ini kita sedang melakukan pendataan pelanggan. Dampak kenaikan ini sangat besar bagi kami yang melayani masyarakat langsung,” kata Isnawan.
Dia menjelaskan, nantinya akan ada 5-6 klasifikasi atau proses penyesuaian tarif dasar air sesuai tingkat kesenjangan ekonomi di masyarakat. Menurutnya, akan ada perbedaan nilai tarif dasar air sesuai hasil survey dan wawancara yang dilakukan pada pelanggan langsung.
“Nantinya kita bedakan besaran tarif dasar air; rumah tangga akan kita bedakan menjadi beberapa kelas. Kita bagi juga rumah tangga yang mempunyai usaha atau tidak. Kini sedang kita lakukan survey dan pendataan langsung,”
Isnawan menambahkan, akibat naiknya tarif dasar listrik, pemasukan sudah tidak mampu lagi menutup biaya produksi listrik. Terpaksa pihaknya melakukan berbagai upaya untuk menutup biaya produksi dengan memanfatkan sambungan baru, deposito dan denda.
“Proses penyesuaian tarif dasar air sesuai tingkat kesenjangan ekonomi di masyarakat; kita sosialisasikan kepada masyarakat, mudah mudahan ini dapat diterima dimasyarakat,”
Meskipun terjadi penurunan debit air di sejumlah sumber air akibat musim kemarau, belum berpengaruh terhadap layanan yang dilakukan. Permintaan air naik tetapi masih tercukupi dari debit masing-masing sumber yang digunakan PDAM.(Juju/Tty)