KARANGMOJO, kabarhandayani.– Kejujuran itu sangat baik, karena bisa membuat orang lain percaya kepada kita, dengan modal kejujuran kita disayangi Tuhan, apalagi kalau kita tetap taqwa kepada perintahNya, dan menghindari perbuatan terlarang, Tuhan akan memberikan kesuksesan dalam hidup. Rupanya hal tersebut dilakoni Sutiyo (60) warga Gelaran, Bejiharjo, Karangmojo, ditemui di Wonosari Senin (8/9/2014), ketika pulang kampung.
Sutiyo sudah 9 tahun hidup di Timika Papua. Dengan kejujuran Sutiyo membuka usaha jual gudeg Jogja, dan makanan khas Papua, ternyata dagangannya laris manis. Dengan istrinya Endang Lestari dan dua anaknya, anak pertama sudah bekerja, dan anak kedua membantu ibunya jualan Gudeg.
Omset gudegnya, dalam 1 bulan antara Rp 400 juta sampai Rp 500 juta, di Timika banyak buah nangka bahan gudeg, sehingga tidak mengalami kendala untuk menyiapkan gudeg setiap hari. Untuk memberikan layanan kepada warga Timika.
Selama 9 tahun di Timika, Sutiyo sudah 19 kali pulang ke Gelaran, Bejiharjo, Karangmojo, dengan naik pesawat terbang, sekali pulang untuk pesawat Rp 4,5 juta, pulang-pergi Rp 9 juta. Kadang Sutiyo pulang sekeluarga 4 sampai 6 tiket berlibur di Gunungkidul.
Sutiyo orangnya luwes kadang Ngojek, kadang terima jasa pijat, sehingga banyak teman, usaha Gudegnya maju, tarif makan nasi gudeg di warungnya berkisar antara Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu. (Sarwo/Hfs)
Sutiyo sudah 9 tahun hidup di Timika Papua. Dengan kejujuran Sutiyo membuka usaha jual gudeg Jogja, dan makanan khas Papua, ternyata dagangannya laris manis. Dengan istrinya Endang Lestari dan dua anaknya, anak pertama sudah bekerja, dan anak kedua membantu ibunya jualan Gudeg.
Omset gudegnya, dalam 1 bulan antara Rp 400 juta sampai Rp 500 juta, di Timika banyak buah nangka bahan gudeg, sehingga tidak mengalami kendala untuk menyiapkan gudeg setiap hari. Untuk memberikan layanan kepada warga Timika.
Selama 9 tahun di Timika, Sutiyo sudah 19 kali pulang ke Gelaran, Bejiharjo, Karangmojo, dengan naik pesawat terbang, sekali pulang untuk pesawat Rp 4,5 juta, pulang-pergi Rp 9 juta. Kadang Sutiyo pulang sekeluarga 4 sampai 6 tiket berlibur di Gunungkidul.
Sutiyo orangnya luwes kadang Ngojek, kadang terima jasa pijat, sehingga banyak teman, usaha Gudegnya maju, tarif makan nasi gudeg di warungnya berkisar antara Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu. (Sarwo/Hfs)