GUNUNGKIDUL, (KH),— Bupati Gunungkidul, Sunaryanta terkesan tak menanggapi serius atas dugaan kasus proyek fiktif yang mencatut nama dirinya. Dia sendiri tahu setelah mendapat laporan semalam.
Saat dimintai keterangan di Mapolres Gunungkidul, Sunaryanta menyarankan agar korban mengambil langkah hukum.
“Saya sarankan agar pihak yang dirugikan menuntut secara hukum,” kata dia, Rabu, (21/6/2023).
Secara tegas Sunaryanta mengaku tak pernah melakukan sekaligus terlibat pada kasus proyek pengadaan yang dalihnya dilaksanakan guna penanggulangan Covid-19.
“Banyak kan kasus seperti itu, pejabat daerah hingga tingkat atas banyak yang dicatut namanya,” imbuhnya.
Ia kembali menegaskan jika tidak tahu dan tidak terkait sama sekali dengan kasus dugaan proyek fiktif tersebut. Ia pun berharap pencatutan seperti ini tidak terjadi lagi.
Sebagaimana diketahui, dua investor menjadi korban dugaan proyek fiktif di Gunungkidul. Kerugian investor cukup banyak, mencapai Rp1,9 miliar.
Mereka yang menjadi korban diantaranya Bregas Aditya Putra dan Zulkarnain. Keduanya telah memberika kuasa atas kasus tersebut ke Erlita Kusuma.
Erlita menjelaskan, kliennya mulanya ditawari proyek pengadaan barang dan jasa alat kesehatan. Tawaran itu disampaikan seseorang berinisial SW, yang mengaku pihak swasta. SW kemudian memperkenalkan kedua korban dengan JP, SEM, dan MA pada Juni 2022.
Kedua korban awalnya percaya dengan tawaran itu. Sebab para terduga pelaku menunjukkan surat kuasa yang mencantumkan nama Bupati Gunungkidul Sunaryanta disertai kop resmi. (Kandar)
