SAPTOSARI, (KH) — Tidak menerima honor lantaran belum cairnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada triwulan pertama Tahun 2015 membuat guru honor di sejumlah sekolah swasta terutama di lingkungan Kementrian Agama (Kemenag) menggerutu.
Informasi yang diterima beberapa guru dari Kemenag bidang Pendidikan dan Madrasah (Dikmad), akhir-akhir ini juga belum ada kepastian kapan turunnya dana tersebut.
“Sudah tiga bulan tidak menerima. Kami seperti tidak diperhatikan. Banyak aturan baru, kami kena imbasnya” keluh salah satu guru yang enggan disebut namanya dalam pemberitaan.
Ketika dikonfirmasi, Dikmad hingga saat ini juga belum dapat menyampaikan informasi secara jelas terkait waktu pencairan dana BOS. Bahkan tak hanya dana BOS saja, melainkan Tunjangan Sertifikasi Guru (TSG) Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil (GBPNS) juga mundur.
“Melalui forum kami sudah sampaikan kepada sekolah dan guru, bahwa dana BOS Madrasah dan TSG GBPNS sedang dilakukan revisi akun secara nasional kepada Menkeu. Dari akun 57 Bansos menjadi 52 Belanja barang, sehingga butuh waktu yang lama,” jelas H Andar Prasetyo Kasi Dikmad Gunungkidul kepada KH melalui ponselnya, Sabtu, (11/4/2015).
Tak hanya berdampak pada honor guru yang macet saja, selain itu segala bentuk biaya penyelenggaraan pendidikan juga terganggu akibat belum cairnya dana BOS ke rekening sekolah. (Kandar)
