PATUK, Kabarhandayani,– Musim kemarau hampir tiba, para petani dihantui gagal panen pada musim tanam kedua. Sawah yang terdapat tanaman padi yang sekarang baru mekar terancam kekurangan air. Karena itu, para petani yang memiliki sawah di pinggir Sungai Oya memanfaatkan air sungai untuk mengairi sawah mereka yang mulai mengering.
Sumiran (71), warga Padukuhan Kalinampu Desa Pengkok Kecamatan Patuk yang memanfaatkan air Sungai Oya untuk mengairi sawah menjelaskan, ia mengambil air sungai dengan bantuan mesin diesel dan selang sepanjang 15 meter untuk mengairi sawahnya seluas 0,5 hektar.
Sumiran menyatakan, tanaman padi yang 1 bulan lagi panen ini ia aliri selama 3 jam dengan kurun waktu satu kali seminggu. Selain memanfaatkan air Sungai Oya untuk mengairi sawahnya sendiri, ia juga membantu beberapa warga yang meminta bantuannya untuk mengairi sawah petani lain menggunakan dieselnya.
Sumiran mengungkapkan kekhawatiran hasil panennya bakal menurun jika dibandingkan panen padi yang lalu. ”Panen lalu dapet sekitar 32 karung, tapi sepertinya kali ini menurun, karena selain cuaca yang membuat sebagian padi mengering juga ada serangan hama wereng. Tapi semoga dengan adanya peengairan air sungai ini hasilnya tidak menurun drastis,” jelasnya. (Mutiya/Jjw).