Sasar Kaum Marjinal, Lakpesdam NU Gunungkidul Jalankan Program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa

oleh -944 Dilihat
oleh
Lakpesdam PBNU
Lakpesdam PBNU Gunungkidul menggelar TOC Program pendampingan desa. (KH/ Kandar)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lakpesdam PBNU) Gunungkidul mulai menjalankan program Penguatan Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD).

Koordinator P3PD Gunungkidul, Rosyid Efendi menyampaikan, tahun ini, ada 5 desa sasaran yang akan mendapat program pendampingan dengan sub komponen peningkatan kapasitas masyarakat dan sistem akuntabilitas sosial di desa.

“Tahun sebelumnya ada 4 desa atau kalurahan, tahun ini ada 5, sebab ditambah 1 desa replika,” kata dia, Selasa (28/5/2024) disela TOC atau theory of change program, di hotel Santika Gunungkidul.

Adapun desa-desa yang menjadi dampingan antara lain: Ngipak, Sumberwungu, Kenteng dan Giritirto. Kemudian Kalurahan Kelor dijadikan desa replika untuk mendapatkan program serupa.

“Desa replika ini juga menerima program yang sama, jadi tidak hanya desa dampingan saja. Harapannya desa replika nanti memperoleh anggaran yang sama pula, yakni Rp50 juta per desa,” ungkap Rosyid.

Lebih jauh disampaikan, bentuk kegiatannya berupa pembentukan Sekolah Lapang dengan peserta 25 orang. Pengurusnya diantaranya perangkat kalurahan dan tokoh masyarakat. Mereka ini yang lantas akan mengusulkan jenis kegiatan sesuai kebutuhan.

Sementara itu, peserta dari Sekolah Lapang merupakan perempuan, disabilitas dan kaum marjinal yang lain. Mereka selama ini dinilai tak mendapat banyak akses dalam hal penyusunan program pembangunan desa. Tidak banyak juga ikut dalam berbagai program pemberdayaan yang sebelumnya pernah berjalan.

“Setiap desa berbeda-beda jenis kegiatannya. Ada yang memilih pelatihan membuat kerajinan keranjang berbahan kulit batang pisang, pengolahan empon-empon, pengolahan lidah buaya, pemanfaatan lahan lingkungan rumah dengan tanaman apotik hidup, serta eduksi perihal aspek-aspek pembangunan yang lain,” imbuh Rosyid.

Panjang lebar disampaikan, tujuan dari program yang diagendakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) ini diantaranya agar tercipta ruang bersama dalam menyampaikan pengalaman dan mimpi dalam hal pembangunan desa. Diharapkan pula peserta Sekolah Lapang terpapar informasi program oleh aktor lokal desa dan stakeholder kunci.

“Dan juga agar terbangun mimpi perubahan di desa penerima sasaran program serta agar terjadi pertautan yang dinamis berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan di desa,” papar Rosyid.

Dalam pembukaan program pendampingan tahun 2024 ini hadir pula Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kelurahan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Gunungkidul, Muhammad Farkhan. Dia mengutarakan, kegiatan ini merupakan bagian dari program besar pemerintah pusat P3PD.

“Di dalamnya ada 3 komponen. Adapun program yang bekerja sama dengan Lakpesdam PBNU ini menyangkut komponen pembangunan partisipatif,” kata Muhammad Farkhan.

Pihaknya berterimaksih program ini dapat berjalan. Atas terselenggaranya program tersebut kelak diharapkan dapat terwujud tata kelola pemerintahan kalurahan yang baik.

“Guna mewujudkan good governance memang perlu penguatan partisipasi masyarakat,” ujarnya. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar