GIRISUBO,(KH),– Tim SAR Wilayah 1 Pantai Wediombo butuh dukungan fasilitas dan peralatan yang memadai dalam menjalankan tugasnya. Hal ini disampaikan Handoko Bayu Sagara, Koordinator Tim SAR Wilayah 1 kepada KH, Minggu (15/3/2015).
Ia menjelaskan, pada saat ini apabila terjadi terjadi laka laut, pihaknya merasa kesulitan melakukan usaha pencarian dan pertolongan karena kurangnya fasilitas yang memadai, terutama armada pokok SAR laut. Saat ini, fasilitas utama SAR Wilayah 1 berupa perahu jungkung dan baju pelampung.
Upaya melakukan pencarian dan pertolongan pada korban dengan perahu jungkung menurut Handoko kurang efektif, karena perahu jungkung ini harus digotong minimal enam orang untuk mencapai air, dan perahu jungkung ini tidak bisa mencapai ke tepi atau paling tidak harus beroperasi 2 km dari bibir pantai, karena jika terlalu menepi bisa kandas atau beresiko patah terhempas.
“Saya berharap ada bantuan jetski mas. Dengan alat jetski, kita bisa ke tempat-tempat yang sulit dan bisa sampai tepian mas,” ungkap Handoko. Menurutnya, jetski dapat digotong 3 orang dan bisa di parkir dekat Posko SAR, sehingga jika terjadi laka laut bisa segera memberi pertolongan atau bisa mencari di sekitar karang karang yang tidak bisa dijangkau dengan perahu jungkung.
Handoko menambahkan, alat jetski menurutnya juga akan lebih hemat bahan bakar minyak. Selain peralatan tersebut, pihaknya juga masih membutuhkan fasilitas enter police untuk menjaga pantai atau dalam proses pencarian korban laka laut, terutama saat pencarian dilakukan melewati tebing saat malam hari. Senter police sangat dibutuhkan karena kondisi wilayah pantai yang penuh dengan karang dan jalan setapak yang sangat gelap.
Saat ini, SAR Wediombo sudah terbagi personilnya untuk menjaga Pantai Jungwok, Pantai Siung, dan Pantai Wediombo. Anggota SAR Pantai Wediombo sebanyak 7 orang, Pantai Siung 8 orang, dan Pantai Jungwok 6 orang. Tim SAR Wediombo sudah mengajukan proposal ke dinas terkait sejak tahun 2014, tetapi belum mendapat tanggapan.
Meningkatnya kunjungan wisatawan di sepanjang pantai wilayah Gunungkidul juga menuntut kesiagaan Tim SAR dalam bertugas. Resiko terjadinya laka laut akibat saat terjadinya gelombang tinggi dan kekurangwaspadaan pengunjung membuat Tim SAR harus meningkatkan pengawasan dan pencegahan ekstra.
Beberapa kejadian laka laut berakibat fatal bahkan ada yang tidak ditemukan. Penyebab laka laut sering terjadi karena pengunjung tidak mengetahui karakter gelombang laut atau ombak. Karang-karang yang indah disertai air laut yang mengguyur sering digunakan untuk ajang mengabadikan moment atau berfoto-foto. Kerasnya deburan ombak di karang ini yang sering menghanyutkan pengunjung pantai.(Rado).