RS Panti Rahayu Kelor Bangun Gedung Medik Sentral 5 Lantai

oleh -5499 Dilihat
oleh
rumah sakit
Peletakan batu pertama pembangunan RS Panti Rahayu Kelor di Karangmojo, Gunungkidul. (dok. Humas Pemkab Gunungkidul)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Rumah Sakit (RS) Panti Rahayu Kelor, di Karangmojo, Gunungkidul, DIY membangun gedung medik sentral 5 lantai. Penanda dimulainya pembangunan dilangsungkan peletakan batu pertama oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, bersama panitia pembangunan, Sabtu, (20/11/2021).

Ketua Panitia Pembangunan, Prof.Ir. Henricus Priyo Sulistyo menyampaikan, pembangunan bertepatan dengan momentum ulang tahun RS yang ke 8. Pembangunan gedung representatif menjadi bagian dari misi RS dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal.

“Semoga pelayanan kepada masyarakat  lebih maksimal dan berkualitas,” harap Henricus Priyo Sulistyo.

Dirinya mengungkapkan, banyak dukungan dari pemerintah daerah terhadap RS. Manajemen kemudian selalu berusaha mewujudkan pelayanan kesehatan yang semakin baik.

Sunaryanta dalam kesempatan sambutan mengapresiasi RS Panti Rahayu yang telah berkontribusi besar terhadap penanganan COVID-19.

Pihaknya berharap kasus COVID-19 yang semakin landai tidak membuat masyarakat lengah dalam hal penerapan Protokol Kesehatan (Prokes). Tidak lagi muncul kasus baru kemudian membuat Gunungkidul berstatus nol kasus COVID-19.

“Edukasi kepada masyarakat tentang prokes dari tokoh dan pihak berkompeten di bidang kesehatan agar selalu dilakukan. Kita harus waspada jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru),” pesan dia.

Sunaryanta tidak ingin Nataru menimbulkan peningkatan kasus COVID-19. Ketetapan pemerintah mengenai perayaan hari besar tersebut harus dipatuhi oleh semua lapisan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut dirinya juga mengingatkan agar pihak yang bertugas di lembaga fasilitas kesehatan untuk menjaga setiap pelayanan dilakukan secara profesional dan memenuhi prosedur.

“Pada era digital seperti saat ini, masyarakat yang kurang bijak terkadang menyampaikan komplain atas kesalahan kecil dari layanan medis ke medsos. Jangan sampai nama baik dan citra lembaga tercoreng karena kurang professional,” pinta Sunaryanta. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar