PATUK, kabarhandayani – Warga Padukuhan Jelok, Desa Beji, Kecamatan Patuk, Gunungkidul menggelar upacara adat rasulan pada Minggu (11/5/2014).
Upacara adat rasulan yang dilaksanakan pada hari pasaran Minggu Kliwon ini dihadiri oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Gunungkidul, Camat Patuk, Kepala Desa Beji, Kepolisian dan Koramil Patuk serta warga Padukuhan Jelok.
Sunardi selaku dukuh Jelok menjelaskan, Rasulan atau bersih dusun merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah dengan melakukan kenduri dan kirab gunungan dan ngguri-uri budaya jawa warisan para leluhur, merti dusun, merti lepen (bersih sungai).
Ratusan warga Jelok mengarak 2 gunungan yang berisi hasil bumi berupa sayuran dan buah-buahan. Gunungan di arak dari rumah Dukuh Jelok selaku yang dituakan untuk diserah terimakan kemudian gunungan didoakan dan diarak menuju Sungai Oya karena sungai ini merupakan sumber irigasi sawah warga Padukuhan Jelok yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani.
Setelah melakukan proses larungan maka gunungan menjadi rebutan warga dan sejumlah penonton yang turut ngalap berkah dari gunungan tersebut. Rasulan ini juga dimeriahkan dengan tarian anak-anak, karawitan dan kenduri bersama.
“Rasulan kali ini nampak meriah dengan antusias warga yang luar biasa. Nampak juga banyaknya wisatawan dari luar Padukuhan Jelok yg datang dan ikut rebutan gunungan atau hanya sekedar menonton saja”, jelasnya.
Wijang Eka Saptana selaku Kabid Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul berharap, budaya jawa semacam ini dapat terus dilestarikan. “Kita harus nguri-uri budaya jawa ini sehingga dapat terus berjalan dengan lancar dan dapat menjadi tujuan wisata bagi banyak orang”, ujarnya.
Penulis: Mutiya, Editor: Hery