“Saya di ladang sebelah utara jalan (Wonosari-Baron), goanya di sebelah selatan jalan. Dua perempuan paruh baya memberi tahu saya, bahwa mereka diberitahu pengendara dari arah Baron katanya melihat harimau yang sepertinya menggondol mayat, jadi saya bukan saksi mata yang melihat,” ujar Marjo warga Padukuhan Glagah, Desa Kemiri, Tanjungsari.
Marjo sebelumnya menjadi incaran pertanyaan puluhan warga yang ingin memastikan kabar tersebut, karena banyak yang menduga dialah saksi pertama kali. “Saya tidak menyebar informasi, mungkin dua Ibu-ibu yang memberitahu saya itu, kebetulan saya juga tidak kenal, mungkin mereka yang bilang ke Padukuhan sebelah,” tambah Marjo saat ditemui di rumahnya.
Upaya warga untuk memastikan kebenaran informasi tersebut dilakukan dengan mengepung pintu goa, membawa alat penerangan batre, dan membuat perapian dengan membakar ban di pintu goa dengan tujuan hewan yang diduga harimau keluar.
Menurut keterangan warga yang lain, Sarinah, dalamnya goa membuat warga tidak berani masuk ke dalam. Mereka hanya mengarahkan alat penerangan ke dalam goa namun tak dapat memastikan adanya harimau di dalam goa.
Sugi, warga yang lain menambahkan meski pintu goa sempit, namun bagian dalam cukup luas. Kalau sekiranya goa itu menjadi tempat tinggal hewan liar merupakan suatu kewajaran, karena memang dinilai nyaman bagi hewan-hewan tersebut.
Dari perbincangan beberapa warga, hal tersebut dikaitkan dengan meninggalnya salah satu warga beberapa waktu yang lalu, kemudian pemakaman memang tidak jauh dari lokasi adanya kabar harimau menggondol mayat.
“Kabar semacam ini sudah yang kedua kalinya, kalau dahulu dipergoki warga ketika hendak ke pasar saat malam dini hari,” pungkas Sugi. (Kandar)