Petani Berharap Ada Pabrik Pengolahan Singkong

oleh -2656 Dilihat
oleh

PALIYAN, kabarhandayani.– Petani di Kecamatan Paliyan, Gunungkidul berharap ada pabrik besar pengolahan singkong (ubi kayu) di wilayah mereka. Sebab selama ini para petani harus mengupas singkong dijadikan gaplek untuk mengawetkan dan menaikan harga jual.
Harapan itu disampaikan oleh Suharti salah satu petani warga Banjaran, Desa Karangasem, Kecamatan Paliyan saat ditemui di sawahnya, Selasa (19/08/2014). Jika di wilayah mereka ada pabrik pengolahan singkong, ia mengaku tidak perlu susah payah mengupas singkong satu persatu dijadikan gaplek.
“Singkong usai dipanen gini tinggal dibawa aja ke pabrik, dijual, ya sekali lagi itu hanya harapan kita,” ungkap ibu lima orang putra ini sambil menata gaplek agar kering terkena panas matahari.
Menurut Suharti, Gaplek dengan singkong yang belum dikuliti, selisih harga jualnya tidak terlalu banyak yakni hanya Rp 500,00. Jika Gaplek perkilonya dijual dengan harga Rp 2.500,00, untuk singkong yang belum dikupas biasanya terjual Rp. 2.000,00.
Untuk mengupas puluhan kuwintal singkong saat panen, Suharti harus meminta bantuan tetanganya untuk membantu mengupasnya. Dia biasa memberi upah perharinya Rp 20.000 untuk satu orang yang membantu.
“Kalau dihitung secara detail memang untungnya sedikit, makanya kami berharap ada pabrik pengolahan singkong, kan tinggal dipanen langsung dijual,” tegasnya.
Sudoto suami Suharti mengaku, selalu menjual gaplek saat harga di pasaran tinggi. Pensiunan PNS itu selalu memantau harga gaplek di Pasar Trowono sebelum menjualnya. Ia mengatakan harga gaplek di Gunungkidul memang tidak stabil atau berubah-ubah.
Menurut Sudoto, singkong ditanam hanya sebagai tanaman tambahan saat musim kemarau. Saat musim penghujan padi merupakan tanaman yang wajib ditanam. “Singkong ditanam agar lahan tidak kosong saja,” ungkapnya.
Panen tahun ini kata Sudoto, jumlah singkong yang dihasilkan meningkat jika dibandingkan dari tahun sebelumnya. “Meningkat tahun ini, mungkin karena singkong yang kita tanam bantuan dari pemerintah jadi kualitasnya baik,” jelasnya.
Pasangan suami istri itu berharap, pemerintah segera membangun pabrik pengolahan singkong di wilayahnya, sehingga hasil pertanian khususnya singkong dapat mempunyai pasar dan harga jualnya juga meningkat. “Mudah-mudahan pemerintah mendengar harapan kami,” ucapnya. (Juju/Hfs)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar