GUNUNGKIDUL, (KH),– Pertumbuhan ekonomi Gunungkidul merangkak naik. Bahkan capaiannya melampaui pertumbuhan propinsi DIY dan nasional.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Gunungkidul, Rintang Awan Eltribakti Umbas mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi di Gunungkidul tahun 2022 sebesar 5,37 persen. Pertumbuhan tersebut menempati urutan ke dua di DIY.
“Pertumbuhannya melebihi pertumbuhan Propinsi DIY dan nasional,” kata Rintang usai menggelar pertemuan dengan Bupati Gunungkidul di Sekretariat Daerah (Setda), Jumat (17/3/2023).
Lebih jauh disampaikan, kinerja perekonomian Gunungkidul tahun 2022 yang diukur dari laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan ini menjadi yang terbaik ke dua setelah Kulonprogo.
“Pertumbuhan Kulonprogo tertinggi di DIY setelah adanya Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA). Laju investasi masih berlangsung di sana,” jelas Rintang.
Dia merinci, dua sektor lapangan usaha yang menunjang peningkatan PDRB yakni berupa pertanian dan jasa lainnya. Adapun pertumbuhan ekonomi dari jasa lainnya yang cukup tinggi mencakup jasa pariwisata.
“Lapangan usaha sektor pertanian mensupport sebanyak 0.98 persen, kemudian 0,75 persen berasal dari jasa lainnya,” terang Rintang.
Pihaknya menilai, sektor wisata bergairah dengan tingginya kunjungan wisatawan pasca Pandemi. Adapun untuk akumulasi peningkatkan pertumbuhan lapangan usaha jasa lainnya mencapai 20 persen.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menyambut baik pertumbuhan ekonomi tersebut. Dia berjanji akan terus fokus mendukung usaha pertanian masyarakat dengan adanya bukti tersebut.
Hasil pengumpulan data BPS tersebut akan menjadi acuan program pemerintah guna memberikan dukungan pada sektor yang menunjang postur PDRB.
“Intervensi terhadap pertanian dan jasa lain termasuk pariwisata akan terus kami lakukan,” kata Sunaryanta.
Dia menyebut, laju pertumbuhan ekonomi berdampak pada pengurangan angka kemiskinan di Gunungkidul.
Pihaknya mematok target pada tahun 2024 mendatang angka kemiskinan turun. Jumlah masyarakat miskin di Gunungkidul akan ditekan hingga nanti tinggal 13 persen saja.
“Kami yakin akan tercapai,” tukasnya. (Kandar)