KARANGMOJO, kabarhandayani.– Tukino (50) dan Nanik (46) warga Padukuhan Sokoliman I RT 03, Rw 19, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo hanya bisa menangis ketika mengingat rumah kayu miliknya ludes terbakar api. Kamis (31/07/2014) lalu.
Tak ada barang berharga yang bisa diselamatkan dari amukan api, televisi, sepeda motor, dan alat-alat elektronik lainnya termasuk peralatan dan pakaian sekolah kedua anaknya turut menjadi abu. Bahkan kondisi rumah korban rata dengan tanah.
“Peralatan sekolah yang sedianya akan dipakai Rabu (6/8/2014) besok semua ikut ludes dilalap api. Seragam, Buku dan perlengakapan lainnya lenyap,” tutur Nanik dengan bercucuran air mata di rumahnya, Minggu (3/08/2014).
Nanik mengungkapkan, dari 6 anggota keluarganya, ada dua orang anaknya yang masih duduk di bangku sekolah. Satu duduk di kelas 4 Sekolah Dasar, dan satu baru saja masuk ke Sekolah Menengah Kejuruan di salah satu sekolah di Kecamatan Karangmojo.
Nanik mengaku di rumah yang ludes terbakar Ia tinggal bersama suami, tiga orang anaknya dan satu menantu. Saat meninggalkan rumah pukul 09.00 WIB, Kamis lalu, saat itulah Nanik terakhir melihat bangunan rumahnya yang berbentuk limasan, kampung dan lintring masih berdiri kokoh.
“Semua pakaian sekolah yang sudah dijahit untuk anak yang akan masuk SMK semuanya terbakar, selain memikirkan keadaan rumah, kita masih berupaya keras mencarikan peralatan sekolah anak agar mereka tetap bisa sekolah,” kata Nanik dengan terus menangis.
Aksi gotong royong warga untuk membangun rumah keluarga Tukino dan Nanik mulai dikerjakan. Puluhan anggota Taruna Tanggap Bencana (Tagana) dari Seluruh Gunungkidul dibantu warga masyarakat dan Karang taruna Desa Bejiharjo mulai membangun kembali rumah tersebut.
Kepala Desa Bejiharjo Suharjono mengatakan, pihaknya berjanji akan mendorong dan bersinergi dengan masyarakat serta pemerintah mengawal pembangunan rumah milik Tukino hingga layak untuk ditempati.
“Pemerintah desa sejauh ini baru memberikan bantuan logistik, tetapi kita akan mengawal pembangunan rumah ini hingga semaksimal mungkin,” paparnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, 3 rumah kayu berbetuk limasan, kampung dan lintring milik Tukino, ludes terbakar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa yang terjadi Kamis (31/7/2014) hanya saja korban kehilangan tempat tinggal dan semua harta miliknya. Kini keluarga tersebut harus tinggal di tenda darurat. (Juju/Hfs)