GUNUNGKIDUL, (KH),– Perhatian pemerintah pusat terhadap sektor pertanian di Gunungkidul terus dilakukan. Perhatian diwujudkan dengan pemberian bantuan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) kepada puluhan kelompok tani.
Penyerahan simbolis bantuan Alsintan pasca panen dilakukan oleh Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, Kamis (14/4/2022) lalu di Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Gunungkidul.
Sebanyak 61 kelompok tani mendapatkan berbagai jenis bantuan Alsintan khusus pasca panen meliputi 14 power treaser multi guna dan 47 mesin perontok jagung.
Rismiyadi selaku Kepala DPP Gunungkidul mengatakan selain bantuan dari pemerintah pusat juga terdapat bantuan pertanian yang bersumber dari APBD provinsi berupa alat mesin pertanian berupa 42 traktor, 31 power treaser, 4 konseler dan 1 pompa.
Sementara bantuan dari APBD Kabupaten Gunungkidul berupa 18 buah traktor dan 9 buah kultifator yang saat ini masih menunggu pengiriman.
“Semoga bantuan ini mampu untuk meningkatkan penanganan hasil partanian. Dengan adanya mesin pasca panen ini pekerjaan petani lebih efisien waktu dan tenaga sehingga bisa menekan biaya pengeluaran,” harap Rismiyadi.
Selain itu, kata Rismiyadi diharapkan dapat mengoptimalkan hasil panen. Dengan semakin baiknya kualitas pertanian diyakini mampu meningkatkan pendapatan yang secara langsung berdampak pada kesejahteraan petani.
Dia berpesan agar segenap peralatan dimanfaatkan dan dirawat sebaik mungkin oleh kelompok tani.
Tak Alsintan, pemerintah pusat melalui Direktorat Sarana Prasarana Kementerian Pertanian RI juga menyerahkan bantuan dana sebesar Rp1,4 miliar. Dana tersebut digunakan untuk rehabilitasi jaringan tersier bagi 8 gapoktan senilai Rp600 juta, perpompaan untuk 1 kelompok sebesar Rp107 juta dan pembangunan dam parit untuk 3 kelompok tani senilai Rp360 juta, serta pembangunan perpipaan untuk 4 kelompok sebesar Rp330 juta.
Bupati Sunaryanta mengakui, pertanian menjadi sektor unggulan selain sektor pariwisata. Keunggulan sektor pertanian ini berpengaruh pada struktur PDRB dengan dominasi antara 60 sampai 70%.
“Sektor pertanian ini juga menjadi sektor yang paling kokoh meski dihantam gelombang pandemi” kata Sunaryanta. (Kandar)