“Pemutakhiran data dan aktivasi IKD bukan hanya soal administrasi, tetapi berdampak langsung pada perencanaan pembangunan dan indeks-indeks strategis seperti IPM. Banyak warga sudah menempuh pendidikan lanjutan, tapi datanya belum diperbarui. Ini menghambat akurasi data pendidikan kita,” jelas Endah, Senin (14/4/2025).
Program Wulan Panutan juga menjadi bagian dari 100 Hari Kerja Bupati dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif dan berbasis layanan digital.
Kepala Disdukcapil Gunungkidul, Markus Tri Munarja, menyampaikan bahwa program ini menyasar ASN, pegawai BUMD, tenaga harian lepas (THL), dan pamong kalurahan. Melalui pembaruan Kartu Keluarga (KK) dan aktivasi IKD, diharapkan seluruh data individu yang tercatat dapat mencerminkan kondisi terkini.
“Ini adalah bulan keteladanan, di mana pegawai pemerintah menunjukkan kepatuhan terhadap kewajiban administrasi dasar, yaitu memperbarui data kependudukan,” terang Markus.
Ke depan, program ini juga akan disosialisasikan secara luas kepada masyarakat Gunungkidul. Diharapkan, kesadaran akan pentingnya pembaruan data identitas semakin meningkat, seiring dorongan transformasi menuju layanan publik yang lebih akurat dan digital. (*)