Pemkab dan Tim Geopark akan Kembangkan Daerah Penyangga Geosite

oleh -990 Dilihat
oleh
Kawasan Embung Sriten di Desa Pilangrejo Nglipar. | Dok: KH
Kawasan Embung Sriten di Desa Pilangrejo Nglipar. | Dok: KH

WONOSARI, (KH)— Sebagai upaya perluasan kunjungan wisata, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bersama tim dari Geopark akan mengembangkan daerah penyangga 13 geosite yang ada di Gunungkidul.

General Manager Geopark, Budi Martono kepada sejumlah awak media di Gedung Pemkab Gunungkidul, Selasa (21/02/2017) mengatakan, dari 13 geosit yang ada di Gunungkidul, hanya beberapa saja yang menjadi tujuan wisata.

Budi menerangkan, hanya dua geosit yang tengah booming yakni Gunung Api Purba Nglanggeran dan Goa Pindul, Bejiharjo. Untuk pemerataan kunjungan wisata, pihaknya akan mengembangkan geosite lainnya, salah satunya di kawasan sisi utara Gunungkidul.

“Green Village dan Embung Batara Sriten jadi prioritas pengembangan. Kita tidak akan menambah jumlah geosite tapi akan kita maksimalkan geosite yang ada. Tentunya pengembangan dengan peningkatan unsur pendidikan dan budaya,”katanya.

Sementara di sisi selatan, Pemkab Gunungkidul dan Tim geopark akan menyelesaikan proyek di Stone Garden dan kawasan lembah Ngringrong. Budi juga menegaskan, akan menambah koleksi batu pada stone garden diikuti penambahan beberapa fasilitas.

Stone garden akan kita lengkapi dengan lapak-lapak yang nanti untuk menjual souvenir. Kita berharap tempat tersebut jadi tempat singgah wisatawan,” terangnya.

Terpisah Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Hary Sukmono mengatakan, tahap kedua pembangunan stone garden segera dimulai. Pada tahap ini pemerintah melalui dana APBD telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 500 juta. Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan landcscape dan pengembangan di dalamnya.

“Jumlah batuan akan kita tambah, tempat tersebut nantinya juga akan kita lengkapi dengan pusat informasi mengenai Geopark,” paparnya.

Selain batu asli Gunungkidul, stone garden juga telah dipasang batu dari Pacitan dan Wonogiri. Kawasan tersebut diharapkan dapat menjadi miniatur gugusan geopark serta memperkuat keberadaan geopark Gunungsewu. (WW)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar