GEDANGSARI, kabarhandayani.– Bukan hanya warga yang berbondong-bondong mendatangi acara gelar budaya dan pementasan potensi kelompok seni Desa Ngalang yang digelar sejak Selasa (5/8/2014). Sejumlah pedagang dan pelaku pasar malam pun turut meramaikan acara yang digelar di Lapangan Gubug Gedhe, Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul.
Mereka menangkap momen ini untuk mencari tambahan penghasilan. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Tinuk (35) warga Padukuhan Kayoman, Desa Serut, Kecamatan Gedangsari. Tinuk membuka wahana permainan pemancingan untuk mengais rejeki di momen ini.
Menurut pengakuan Tinuk, ini pertama kalinya ia berprofesi sebagai pedagang di pasar malam. Dengan peralatan wahana permainan ia mengikuti pasar malam yang sudah dibuka sejak Sabtu (2/8/2014).
“Kalau kerja kayak gini baru pertama kali dan hasilnya cukup lumayan. Per anak dapat mancing di wahana ini sepuasnya dengan membayar Rp 5.000,00 per anak,” jelasnya seraya sibuk menata uang yang ada di genggamannya.
Tinuk menyatakan senang dengan adanya acara semacam ini yang tentunya membawa keuntungan dan berkah baginya meskipun hasil yang diperolehnya tidak menentu. Namun ia mengaku jika ramai, dalam satu malam ia dapat mengantongi rupiah sekitar 1 juta.
Hal senada juga disampaikan oleh Mega Nanda (17) pemuda asal Rongkop yang turut meramaikan acara ini dengan menyediakan beberapa wahana permainan seperti kereta, mandi bola, pemancingan dan plumpes. Bersama kelima rekannya ia sudah terbiasa membuka lapak tersebut untuk mencari penghasilan.
Mega mengaku, dalam setiap wahana rata-rata ia memperoleh 500 ribu setiap malamnya dengan mematok harga Rp 10.000,00 untuk wahana plumpes dan Rp 5.000,00 untuk wahana lainnya. “Kalau saya dan teman-teman pindah-pindah, di mana ada keramaian kita datang. Hasilnya lumayan bisa menghidupi kita berenam,” ungkapnya. (Mutiya/Hfs)