PDAM Akan Mengebor Sungai Bawah Tanah yang Menuju Sumber Air Baron dan Ngobaran

oleh -20404 Dilihat
oleh
air
Tim PDAM Tirta Handayani melakukan tes keberadaan sungai bawah tanah. (dok. PDAM Tirta Handayani)

GUNUNGKIDUL, (KH),– Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Handayani Kabupaten Gunungkidul berencana melakukan pengeboran di dua titik di zona selatan. Dua titik tersebut diharapkan menjadi sumber air baku yang baru.

Direktur Utama PDAM Tirta Handayani, Toto Sugiharta mengatakan, melalui penelusuran, dua titik tersebut jika dibor ke bawah akan menembus jaringan sungai bawah tanah yang menuju sumber air Pantai Baron di Kemadang, Tanjungsari dan Pantai Ngobaran di Saptosari.

“Melalui tes Elektromagnetik Very Low Frequency kami menemukan sungai bawah tanah di daerah Tanjungsari dan di Desa kepek Saptosari. Masing-masing kami duga merupakan jaringan yang menuju Baron dan Ngobaran,” terang Toto, Rabu (15/9/2021).

Sebagaimana diketahui, sumber air di Baron dan Ngobaran selama ini telah dimanfaatkan  PDAM Tirta Handayani. Dua sumber air permukaan yang muncul di bibir pantai tersebut berasal dari sistem jaringan sungai bawah tanah di kawasan pegunungan sewu.

“Kedalaman sungai bawah tanah di Tanjungsari sekitar 50 meter, sementara di Kepek, Saptosari sekitar 50 hingga 100 meter,” imbuh dia.

Minggu depan bersama tim pihaknya akan melakukan pengeboran dengan bor ukuran kecil untuk memastikan titik yang tepat letak sungai bawah tanah. Jika nanti dua titik tersebut berhasil dimanfaatkan otomatis akan meningkatkan debit produksi air bersih. Selain mampu mendukung pemenuhan air bagi masyarakat, energi yang dikeluarkan untuk memproduksi air selama ini juga lebih efisien.

“Jaraknya jelas lebih dekat, sehingga tidak perlu memompa berulang kali untuk sampai ke bak reservoir. Titik di Tanjungsari berjarak 5 kilometer dari Baron. Selama ini butuh 5 tahap pemompaan ke reservoir, jika nanti berhasil maka cukup satu kali saja pemompaannya ke reservoir sebelum didistribusikan ke masyarakat,” papar Toto.

Pihaknya berharap, temuan dua titik sumber air tersebut kelak dapat terwujud berhasil dimanfaatkan. Toto optimis, jika air berhasil diangkat, pelayanan air bagi warga kawasan zona selatan dapat lebih optimal.

“Dibutuhkan produksi air dengan debit 300 liter per detik untuk wilayah Gunungkidul. Selama ini baru dihasilkan antara 150-200 liter perdetik. Target kami tahun 2022-2023 dapat menambah produksi 100 liter perdetik. Selain di kawasan selatan, kami juga temukan sumber air bawah tanah di zona tengah Gunungkidul,” tukas Toto. (Kandar)

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar