WONOSARI, (KH),– Perupa perempuan Gunungkidul yang tergabung dalam wadah ‘Wening’ menggelar pameran seni rupa di Gedung DPRD Gunungkidul. Pameran yang akan berlangsung selama tiga hari dimulai Sabtu (10/4/2021) sore tadi.
Agenda pameran dibuka oleh Ketua DPRD Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih bersama Bupati Gunungkidul, Sunaryanta.
Usai membuka dan meninjau lukisan yang dipajang, Endah menyatakan akan memberikan support kepada perupa Gunungkidul.
“Lebih-lebih saya ini bagian dari pimpinan daerah yang mewakili perempuan, maka kiprah perupa khususnya perempuan akan kami dukung penuh,” kata dia.
Pihaknya akan melihat regulasi yang relevan dengan kegiatan kesenian. Berpijak pada aturan yang ada, kemudian dukungan akan lebih diupayakan maksimal.
“Dukungan anggaran untuk kegiatan pameran misalnya,” imbuh Endah.
Karena selama ini, sepengetahuan dia, dukungan terhadap aspek seni budaya, misalnya saja dari dana keistimewaan masih banyak terserap pada seni pertunjukkan. Endah akan berusaha agar kelak seni baik yang tangible maupun intangible dapat diakomodir.
Dalam kesempatan yang sama, Sunaryanta mengapresiasi perupa perempuan Gunungkidul yang berani berekspresi dengan menggelar pameran.
“Pemerintah kedepan akan memberikan ruang yang terbuka bagi seniman termasuk perupa,” tandasnya.
Pihaknya berharap, perupa Gunungkidul tidak hanya unjuk karya di Gujungkidul saja. Jika ada kesempatan di luar wilayah domisili, Sunaryanta ingin perupa mengambil kesempatan tersebut.
Sementara itu, penanggungjawab pameran, Yunita mengungkapkan, ada 11 perupa perempuan yang ikut sebagai peserta pameran. Mereka tergabung dalam komunitas Wening yang belum lama ini lahir.
“Kami mengusung tema ‘Eman-eman Wanita’. Berangkat dari pemikiran bahwa perempuan mempunyai banyak potensi, tetapi tidak semua perempuan mampu memaksimalkan potensi yang dimiliki itu,” terang Yunita.
Lebih jauh disampaikan, pameran menjadi salah satu sarana untuk menunjukkan bahwa perempuan juga mampu berkarya dan berkiprah serta mengeluarkan potensi yang dimiliki.
“Kami ingin mematahkan stigma bahwa perempuan cuma mampu menangani urusan dapur, dan sebatas urusan domestik rumah tangga yang lain. Tidak demikian itu,” tegas Yunita. (Kandar)