WONOSARI, (KH),– Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul, Ir. Bambang Wisnu Broto bersama jajaran melakukan sidak stok pupuk bersubsidi di gudang pupuk milik produsen baik Urea PUSRI maupun NPK Petro, Jumat (6/11/2020).
Sidak dilakukan terkait kesiapan pupuk bersubsidi di Gunungkidul pada musim tanam pertama 2020/2021.
Menurut Bambang Wisnu Broto, kesiapan pupuk perlu mendapat perhatian serius mengingat di wilayah zona selatan tanaman sudah dalam masa pertumbuhan, sementara di zona tengah dan utara tanaman padi sawah mulai proses penanaman.
“Sehingga ada peningkatan permintaan penebusan pupuk bersubsidi. Dari laporan realisasi penebusan di Gunungkidul sampai dengan akhir Oktober 2020 untuk pupuk urea sudah realisasi penebusan sebesar 7.248 ton atau 54,03% dari alokasi pupuk urea 13.415 ton,” kata Bambang.
Sementara itu, untuk pupuk NPK sudah terealisasi 4.174,86 ton atau 72,44% dari alokasi pupuk NPK 5.763 ton. Pupuk SP-36 sudah terealisasi 405,76 ton atau 51,89% dari alokasi 782 ton, sedang pupuk ZA terealisasi 559,6 ton atau 72,63% dari alokasi 771 ton.
Pada saat sidak di gudang Jeruk untuk pupuk urea PUSRI dijumpai aktivitas bongkar muat pupuk bersubsidi. Selain terdapat stok 14,5 ton di dalam gudang. Info dari UPP Cilacap, terdapat pengiriman ke Gunungkidul sebanyak satu truk bermuatan 33,5 ton pupuk urea bersubsidi dan diperkirakan tiba Sabtu (7/11/2020) pagi di Gudang Jeruk Gunungkidul.
Saat sidak diperoleh informasi pula dari petugas Gudang PUSRI di Jeruk Gunungkidul, Antok bahwa dari pelabuhan Semarang akan masuk sebanyak 374,5 ton yang akan dikirim ke distributor CV. Fai Putra sebanyak 205 ton dan KUD Mekar sebanyak 17 ton.
Selain hal tersebut demi kecepatan distribusi, para distributor juga mengambil stok pupuk dari Gudang PUSRI di Ceper Klaten, sepertihalnya dilakukan KUD Mekar mengambil sebanyak 40 ton untuk dikirim ke Kapanewon Ngawen dan 8,5 ton untuk Rongkop.
Ir Bambang Wisnu Broto juga menjelaskan pihaknya telah berkomunikasi dengan para produsen pupuk dan distributor agar memprioritaskan Gunungkidul di musim tanam pertama mengingat kebiasaan petani bahwa penebusan pupuk terbanyak di musim tanam pertama sehingga pupuk bersubsidi agar diupayakan siap di gudang, baik gudang produsen maupun gudang distributor serta di kios resmi.
“Dari para prdusen dan distributor telah menanggapi dan merespon bahwa saat ini stok pupuk diprioritaskan umtuk Gunungkidul. Kami memohon agar menggunakan sarana angkut yang ada secara maksimal untuk pendistribusian pupuk sampai ke kios kios resmi,” tukasnya. (Kandar)