PONJONG, (KH)— Manusia ditakdirkan untuk hidup dan berusaha, agar hidupnya bermanfaat baik untuk dirinya sendiri dan kepada orang lain, bahkan hidupnya juga bermanfaat bagi semuanya, artinya hidup ini juga untuk Nusa,Bangsa dan Negara.
Pada awalnya, Ngadiman warga Bolodukuh Desa Sidorejo Kecamatan Ponjong, setelah menamatkan sekolahnya mengabdikan diri menjadi perangkat Desa Sidorejo, menjabat Kaur Keuangan Desa Sidorejo Kecamatan Ponjong, Gunungkidul. Sambil mengabdikan diri di desa, Ngadiman juga aktif berwirausaha mengolah batu putih yang ada di Sidorejo Ponjong, dibantu dua anaknya dan istrinya Suginah (50). Usaha beraneka ukiran dari batu putih, berkembang dengan pesat dan berhasil mengembangkan usaha untuk kedua anaknya.
Usaha batu putih menurut Ngadiman sudah memberikan lapangan kerja bagi orang lain, tetangganya direkrut sebagai tenaga kerja, ada yang jadi pemahat, menggergaji batu, sampai ke tenaga tukang batu. Sebab Ngadiman juga melayani permintaan orang untuk memasang batu ukir, bahkan juga melayani memasang batu hitam, untuk dinding rumah atau pagar.
Manusia memang tidak tahu, sampai kapan usaha berjalan lancar, atau malah macet gulung tikar, nasib baik bagi Ngadiman, usaha batu ukirnya terus jalan.Tiba-tiba ada usaha sosial yang datang, ketika bertandang di rumah saudaranya di Sumatra, ia mendapat cairan ramuan tumbuh-tumbuhan (Herbal), yang dapat menyembuhkan segala penyakit, dengan cara hanya mengoleskan cairan ke badan yang sakit dengan lidi, jangan kaget, cairan yang dioleskan akan terasa panas, tapi setelah diusap dengan tangan Ngadiman, rasa panas hilang tinggal keringat yang keluar.
Cairan Herbal dari Sumatra ternyata dapat menyembuhkan bermacam-macam penyakit, tanpa operasi. Penderita sakit Gula, Liver,Strok, Ambeyen,Tuli, Kanker payudara dan lain sebagainya dapat sembuh. Sampai di rumah Bolodukuh Sidorejo, Ngadiman langsung mencoba cairan Herbal, kepada keluarga dekat yang menderita sakit, diobati secara gratis. Ternyata, sanak keluarganya sembuh dari sakitnya, kabar menyebar dari mulut ke mulut tentang cairan Herbal.
Ngadiman tidak berhenti di sekitar keluarganya, tetapi malakukan safari keluar masuk desa blusukan ala Jokowi, memberikan pengobatan gratis dengan cairan Herbal, ternyata kehadiran Ngadiman diterima dengan senang hati, karena banyak yang berhasil disembuhkan dengan cairan Herbal.
Setelah blusukan, Ngadiman tidak bisa lagi melakukan kegiatan sosial secara gratis. Sebab sudah ada pasien yang datang kerumahnya, mereka datang dari luar kecamatan Ponjong, bahkan ada yang datang dari luar daerah, dari Jakarta juga ada yang datang dan berhasil disembuhkan.
Menyinggung masalah biaya, Ngadiman tidak mematok, berapa pemberian pasien diterima dengan senang hati. Tetapi ada paket khusus untuk penderita Kanker Payudara, dapat mengganti biaya Rp 500 ribu untuk satu paket, yang dapat dioleskan sendiri menggunakan lidi (sada).
Maklum pasien Kanker Payudara biasanya malu kalau dioles oleh pria, lebih enak dioles sendiri dengan lidi. setiap pemanggilan dapat rombongan 5-10 pasien, Ngadiman akan segera datang, tetapi juga banyak pasien yang jemput bola. Saat sedang berbincang, ada telepone masuk, berniat menjemput Ngadiman ke Pracimantoro Jawa Tengah. (Sarwo)