PLAYEN, (KH),– Kasus gendam atau penipuan terjadi di wilayah hukum Polsek Playen, tepatnya di Dusun Plembutan, Kalurahan Plembutan, Kapanewon Playen, Gunungkidul. Kejadian yang menimpa nenek Parjirah (90), terjadi Rabu (5/11/2020) kemarin.
Nenek Parjirah hidup sebatang kara, setelah di tinggal meninggal oleh adiknya sekitar setahun yang lalu. Penipuan bermula ketika seseorang yang tidak dikenal menghampiri nenek Parjirah yang sedang duduk di depan rumah. Orang itu mengatakan akan menukar uang seratus ribuan ditukar dua lembar uang Rp 50 ribuan.
Orang tak dikenal tersebut mengajak nenek Parjirah untuk masuk rumah. Kebetulan nenek Parjirah baru saja mendapat uang bantuan program Lansia dari Pemerintah sebesar Rp 600 ribu, yang dia letakkan di bawah kasur.
Orang berjenis kelamin laki-laki tersebut menyuruh Mbah Parjirah untuk cuci muka di belakang dan mengenakan kerudung. “Kula ki namung tiyang bodho, kula manut mawon, kulo kinten tiyang niku ajeng nyukani bantuan ngge milih calon bupati,” (Saya hanya orang bodoh. saya ikuti saja, saya kira orang mau memberi bantuan untuk memilih calon bupati) cerita mbah Parjirah polos, Kamis (5/11/2020).
Saat mbah Parjirah masuk rumah kembali, orang itu sudah tidak ada berikut uang Rp 600 ribu ikut raib. Kemudian mbah Parjirah melaporkan ke pihak Kalurahan.
Keterangan dari Kapolsek Playen AKP Hajar Wahyudi, setelah menerima laporan dari pihak Kalurahan, Polsek Playen langsung menerjunkan personilnya ke tempat kejadian guna mengumpulkan keterangan dan melakukan pengejaran terhadap pelaku.
“Ciri-ciri pelaku sudah kami identifikasi, pihak berwajib sedang melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku,” ujarnya.
Dari keterangan yang berhasil dikumpulkan di TKP didapat beberapa data, bahwa cirri-ciri pelaku, laki-laki kira-kira umur 40 tahun, berperawakan gemuk, memaki sepeda motor warna merah dan mengaku sebagai warga Kapanewon Paliyan. Setelah melakukan aksinya pelaku memacu sepeda motornya ke arah PLayen. [Edi Padmo]