Satu pemudik yang memakai sepeda kayuh saat menuju kampung halaman yakni Nanda Anjas Yuliansyah (26). Pemuda ini menengok keluarga besar asal orang tuanya yang beralamat di Gatak, Karangmojo, Gunungkidul.
Dalam perjalanan dari Tangerang, Banten ke Gunungkidul Nanda menyempatkan singgah di berbagai kota. Karenanya, dia membutuhkan waktu 16 hari sebelum tiba di tempat tujuan.
“Mulai perjalanan sejak 10 April lalu. Menyempatkan mampir di Bandung, Cianjur, Tasikmalaya, Banjarnegara dan Baturaden,” katanya saat ditemui usai melintas di Kapanewon Playen beberapa waktu lalu.
Pemuda kelahiran Tangerang, 1 Juli 1995 ini sengaja ke Gunungkidul hendak menengok keluarga dan kampung halaman orang tuanya. Sebelumnya, dua kali lebaran tak ada kesempatan mudik lantaran ada Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) demi menekan lonjakan COVID-19.
“Mudik bersepeda baru pertama kali. Selama perjalanan saya memilih istirahat saat malam hari,” imbuh dia.
Berbeda dengan Anjas, mudik bersepeda bukan yang pertama bagi Sandi Setiawan. Warga asal Sumberejo, Semin, Gunungkidul ini sudah 4 kali mudik pakai sepeda.
“Saya berangkat Rabu, (27/4/2022) dini hari. Sebab siang sebelumnya masih kerja, maketin motor dulu baru persiapan mudik,” kata lelaki berusia 35 tahun ini melalui pesan WA, Jumat, (29/4/2022).
Dia bertolak dari Bekasi sendirian. Namun ditengah perjalanan bertemu pemudik lain yang sama-sama menggunakan sepeda kayuh. ada pemudik dengan tujuan Brebes, Kebumen dan Purwokerto.
Pengalaman berulang kali mudik bersepeda membuatnya tak banyak kendala selama persiapan. Rute yang dipilih sama dengan saat mudik sebelumnya yakni melintasi jalur utara.
“Saya merakit sepeda sendiri, pasang lampu-lampu dan membawa peralatan darurat yang lain,” ujarnya.
Dia mematok target Bekasi-Gunungkidul mampu ditempuh selama 4 hari. Sehingga sampai di Gunungkidul diprediksi tepat tanggal 1 Mei 2022 nanti.
“Target durasi perjalanan seperti sebelumnya, hanya 4 hari,” tukas Sandi. (Kandar)