GUNUNGKIDUL, (KH),– Puluhan nasabah lembaga keuangan BUMN melakukan aksi demo, Selasa (24/10/2023). Mereka yang menamakan diri Solidaritas UMKM DIY meneriakkan sejumlah tuntutan. Mereka berasal dari Gunungkidul serta kabupaten dan kota lain di DIY.
Rombongan masuk ke halaman kantor bank BUMN sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka datang membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan sembari menyanyikan Lagu Indonesia Raya.
Syaiful Bahri, perwakilan nasabah mengatakan, para debitur meminta diberi ruang yang lebih luas. Mereka mengaku, pasca Covid-19 jalannya wirausaha belum stabil.
“Usaha pelaku ekonomi menurun drastis. Dampaknya ada yang karyawannya dirumahkan, produksi macet dan penjualan seret, pokoknya ekonomi macet,” kata Syaiful.
Dia melanjutkan, selepas Covid-19 sudah berulang kali melakukan komunikasi dengan pihak bank. Namun, tak kunjung ada solusi. Selama ini UMKM dinilai benar-benar mengalami kondisi yang tidak normal.
“Pelaku UMKM susah, kami tidak punya kemampuan bayar. Kami minta pihak bank memberikan kebijaksanaan yang seluas-luasnya, sampai hapus buku agar tidak disita dan dilelang jaminan kami,” tegasnya.
Mereka menyampaikan tuntutan dengan berpijak pada UU No 4 2023 pasal 250 dan 251. Menurutnya, kredit yang masuk kategori KUR dapat diberikan keleluasaan sampai pada penghapusan penagihan hingga penghapusan ‘buku’ dan tidak ada penyitaan.
Pihak pendemo sempat alot adu argumentasi dengan jajaran pegawai. Mereka memaksa menemui Pimpinan Cabang (Pinca), namun yang bersangkutan tidak ada di tempat.
Atas aksi demonstrasi tersebut pihak lembaga keuangan berkategori BUMN yang didatangi tak bersedia memberikan tanggapan. (Kandar)