WONOSARI, kabarhandayani.– Minat baca buku pada anak di Gunungkidul masih relatif rendah. Anak lebih tertarik berjam-jam di depan komputer atau handphone bermain game, bermain facebook atau twitter.
Kurangnya antusias membaca pada anak disebabkan oleh faktor gadget yang seharusnya belum dibutuhkan oleh anak-anak. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Drs. Sudodo saat membuka acara bazar buku murah di halaman Balai Pemasyarakatan (Bapas) Wonosari.
Sudodo menjelaskan minat baca buku di Gunungkidul masih relatif rendah. Hal ini terjadi tidak hanya di rumah bahkan di sekolahpun minat mebaca buku pada anak-anak masih kurang.
“Susahnya mengajak anak untuk mengembangkan minat membaca buku karena saat ini anak-anak sudah mengenal kemajuan elektronik seperti handphone dan komputer,” katanya.
Kepada KH, Sudodo menjelaskan, baik orang tua maupun guru diharapkan mampu mengembangkan minat baca buku pada anak sejak dini. “Minat membaca buku penting dikenalkan pada anak sejak dini, karena anak yang sudah beranjak dewasa sudah susah untuk mengembangkan minat baca buku,” jelasnya.
Antusias anak lebih tinggi terhadap media elektronik seperti handphone, komputer, laptop jika tidak dikendalikan dan diarahkan sangatlah berbahaya. Tak jarang banyak ditemukan kasus anak yang gemar mengakses video porno dan game internet yang membuat moral pada anak menjadi rusak.
Ia menambahkan bahwa acara bazar buku juga bisa menarik perhatian pada anak untuk mau membaca buku. Disamping itu diperlukan juga kreatifitas dalam menarik perhatian membaca seperti membuat lomba baca buku, pameran buku dan lomba cerita.
Anak akan lebih tertarik dengan istilah hadiah dan pendekatan-pendakatan tersebut diharapkan anak menjadi lebih antusias dalam membaca buku.
“Berharap orang tua dan guru senantiasa selalu mengembangkan minat baca buku terhadap anaknya, agar anak-anak mendapat ilmu pengetahuan yang lebih dan memiliki moral yang baik,” pungkasnya. (Atmaja/Hfs)