WONOSARI,(KH)–Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa mendatangi lokasi program “Desaku Menanti” di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Minggu (01/11) siang. Kedatangannya kali pertama di Gunungkidul selama menjabat sebagai Menteri Sosial ini guna meninjau lokasi rumah yang akan ditempati gelandangan dan pengemis (gepeng) usai dilakukan rehabilitasi.
Kepala Dinas Sosial DIY, Untung Sukaryadi menjelaskan ada sedikitnya 40 rumah dengan tipe 45 yang akan digunakan sebagai tempat tinggal gelandangan dan pengemis. Kendati saluran air dan listrik belum bisa diakses di lokasi tersebut, Untung menjanjikan awal 2016 mendatang bantuan rumah dari Kemensos sudah dapat digunakan.
“Rehabilitasi dengan model desaku menanti ini diharapkan benar-benar membuat para gepeng untuk tidak kembali ke kegiatannya di jalan dan mulai membuat usaha untuk memenuhi kebutuhan hidup,” ucapnya.
Program Desaku Menanti ini merupakan program percontohan rumah yang diperuntukan bagi gepeng di Indonesia setelah di Kabupaten Pasuruan. Rencanannya, setelah di Gunungkidul, Kementerian Sosial akan juga memberikan bantuan rumah dengan bentuk serupa di Malang dan Padang.
Untuk bertahan hidup nantinya, Khofifah mendorong kekreatifitas warga hunian untuk memanfaatkan lahan kosong seluas tiga hektare yang juga berada di area tersebut.
“Nantinya Dinsos setempat dan provinsi juga akan membantu. Warga silahkan menjalankan hobi seperti ternak lele, bertani dan lainnya,” ucapnya.
Tak hanya sekedar memberikan tempat tinggal, Khofifah sembari bertegur sapa dengan warga juga menjanjikan jaminan hidup berupa Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Setelah meminta kepala dinsos provinsi untuk mencatat dan mendata, ia juga meminta kepada dinsos provinsi untuk intensive melakukan komunikasi dengan pusat nantinya terkait apa yang dibutuhkan warga huni.
“Untuk yang memiliki anak yang menempuh pendidikan setingkat SD akan mendapatkan Rp 450 ribu, sementara SMP Rp 750 ribu dan SMA/SMK sebesar Rp 1 juta. Ada kuota sekitar 3,6 juta anak yang saya minta dinas kabupaten dan provinsi segera mendatannya,”imbuhnya.
Berbeda dengan Kepala Dinsos DIY, Untung Sukaryadi yang menargetkan tahun 2016 rumah tersebut baru bisa ditempati, Khofifah yakin sebelum tanggal 15 Desember para gepeng sudah harus menempati rumah bagi 40 KK tersebut.
“Sebelum tanggal itu artinya air dan listrik harus sudah ada,” pungkasnya. (Maria Dwianjani)
Posted from WordPress for Android