Masjid Jannatun Na’im, Langkah Awal Pendirian Rumah Sakit NU Gunungkidul

oleh -10559 Dilihat
oleh
Peresmian Masjid Jannatun Na'im di kompleks rencana RS NU Gunungkidul. KH/Atmaja.
ucapan Natal Golkar
Peresmian Masjid Jannatun Na'im di kompleks rencana RS NU Gunungkidul. KH/Atmaja.
Peresmian Masjid Jannatun Na’im di kompleks rencana RS NU Gunungkidul. KH/Atmaja.

WONOSARI,(KH) — Langkah awal pembangunan Rumah Sakit Nahdatul Ulama (NU) Gunungkidul dimulai dengan peresmian Masjid Jannatun Na’im H. Soeradji. Masjid tersebut merupakan hasil pemberian wakaf oleh keluarga alm H Soeradji senilai Rp 350 juta.

Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Jannatun Na’im dilakukan pada tanggal 1 Januari 2015 lalu. Serah terima diawali dengan pengajian yang mengundang beberapa tokoh NU dan masyarakat sekitar.

Hj Ani Suwarni Soeradji, istri alm. H Soeradji mengaku sangat bersukur atas selesainya pembangunan Masjid Jannatun Na’im di jalan ringroad Siyono Playen tersebut. Ia menuturkan, saat suaminya melakukan ibadah haji mempunyai keinginan untuk memberikan wakaf berupa sebuah masjid.

“Tentu sangat bersyukur karena apa yang diinginkan alm suami saya dapat tercapai. Semoga dengan adanya Nasjid Jannatun Na’im dapat berguna bagi warga sekitar untuk beribadah, juga dapat menjadi motivasi dalam langkah awal pembangunan RS NU Gunungkidul,” ucapnya, Sabtu (13/06/2015).

Sementara itu Ketua RS NU Gunungkidul  H Mukhotip SAg, Mpdi menjelaskan, pembangunan rumah sakit akan dilakukan bertahap. Hal ini dilakukan karena tujuan didirikannya RS NU bukan untuk bisnis semata.

“Dana pembangunan RS NU merupakan dana wakaf jadi pembangunan dilakukan secara bertahap. Sampai saat ini kami masih menunggu beberapa donasi untuk pembangunan RS NU Gunungkidul,” jelasnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, luas lahan yang akan dibangun rumah sakit  tanah seluas 1 hektare di jalur ringroad Siyono. “Tujuan didirikannya RS NU Gunungkidul agar dapat memberikan pelayanan yang berwarna sebagai alternatif disamping penyembuhan secara medis juga melalui penyembuhan dengan agama. Tetapi RS NU dibuka untuk umum dan semua warga bisa melakukan pengobatan,” tandasnya. (Atmaja).

Berbagi artikel melalui:

Komentar

Komentar